Liputan6.com, Jakarta Film superhero Marvel terbaru, Captain America: Civil War, baru saja mendarat di bioskop Indonesia. Pertarungan dua kubu superhero bakal segera ketahuan hasil akhirnya.
Meski menggunakan tajuk Captain America dalam judul filmnya, nyatanya tak hanya Chris Evans dan tamengnya yang diangkat sebagai fokus cerita. Iron Man, Black Widow, Falcon, Hawkeye, Scarlet Witch, Black Panther, Ant Man, Spider-Man, dan banyak lagi superhero lainnya, bakal nongol dalam film garapan sutradara Anthony Russo dan Joe Russo ini.
Baca Juga
Sebagai sebuah proyek film akbar, tak heran bila Civil War memiliki sejumlah fakta di balik layar yang menarik bahkan mencengangkan. Baik dalam proses pra produksi, maupun saat syuting berlangsung.
Advertisement
Di antara sekian banyak fakta yang beredar di lapangan, ada enam fakta menarik yang layak untuk Anda ketahui mengenai Captain America: Civil War
Aslinya, Captain America Tewas dalam Civil War
 Aslinya, Captain America Tewas dalam Civil War
Captain America: Civil War, merupakan adaptasi dari buku komik Marvel, Civil War, yang terbit tahun 2006-2007. Komik ini, beredar secara terbatas dalam tujuh seri.
Plot dalam komik ini menceritakan Pemerintah Amerika Serikat yang mengeluarkan aturan agar para pahlawan super bersedia didata oleh pemerintah. Bagi sebagian superhero, hal ini adalah satu hal yang membahayakan. Soalnya, hal itu sama saja dengan membuka identitas yang selama ini mereka rahasiakan ke publik.
Peraturan ini lantas membuat pahlawan super terbagi dalam dua kubu. Iron Man memimpin satu kubu yang mendukung aturan ini, sementara Captain America yang menolak, menjadi pemimpin tim lawannya.
Â
Dalam volume kelima komik ini, Steve Rogers, alter ego dari Captain America, ditangkap dan dieksekusi mati karena dianggap melawan pemerintah. Red Skull, Crossbones, dan Dr Faustus, terlibat dalam peristiwa tewasnya Captain America ini.
Meski menjadi seteru dalam Civil War, Tony Stark akhirnya mengembalikan jasad Steve Rogers ke Kutub Utara, tempat tubuh sahabatnya itu pertama kali ditemukan. Atas permintaan Rogers, James Barnes alias Bucky, kemudian menjadi Captain America yang berikutnya.
Â
Advertisement
Budgetnya yang Gila-Gilaan
Budget yang Gila-gilaan
Seperti layaknya film superhero sebelumnya, Civil War juga banyak mengandalkan adegan laga yang dahsyat serta penggunaan efek CGI yang kental. Tak heran, anggaran pembuatan film superhero langsung membumbung tinggi.
Hanya saja, anggaran film Civil War ternyata jauh lebih tinggi lagi dibanding film superhero lainnya. Tak ada angka persis berapa budget yang disiapkan oleh Marvel Studios untuk memproduksi film ini. Namun Daniel Brühl, aktor yang menjadi Baron Zemo, menyebutkan anggaran pembuatan Captain America: Civil War cukup untuk membuat 20 film.
Besarnya anggaran pembuatan Civil War sebenarnya tak terlalu mengherankan. Pasalnya selain aspek teknis, film ini juga memasang deretan aktor dan aktris populer yang tentu memiliki bayaran tinggi.
Â
Sebelumnya juga muncul rumor yang menyebutkan bahwa masalah anggaran Civil War ini membuat President Marvel Studios, Kevin Feige, sempat berniat mundur dari jabatannya. Pasalnya, Ike Perlmutter, CEO Marvel Entertainment yang menjadi bos Feige,berniat menurunkan anggaran untuk film ini.
Hal ini sempat membuat Feige, yang merasa film-film Marvel sebelumnya sukses besar, lantas tak terima. Ia 'mengadu' pada Bob Iger, yang merupakan petinggi dari perusahaan induk Marvel, Disney. Iger kemudian memberi lampu hijau bagi Feige untuk jalan terus dengan megaproyeknya, Captain America: Civil War.
Debut Spider-Man Termuda di Marvel Cinematic Universe
Debut Spider-Man Termuda di Marvel Cinematic Universe
Tak cuma duel Captain America dan Iron Man yang jadi pemimpin dua kubu, kemunculan Spider-Man dalam Civil War adalah satu hal yang paling ditunggu-tunggu. Pasalnya, ini adalah debut sang Manusia Laba-laba di Marvel Cinematic Universe.
Tak heran bila penggemar begitu antusias dengan kemunculan 'Spidey' dalam film ini. Sejak rencana Civil War diumumkan, belum ada kejelasan tentang kemunculan superhero ini. Pasalnya, hak cipta film Spider-Man dipegang oleh Sony, bukan Marvel. Beruntung, kedua perusahaan ini kemudian mencapai kata sepakat sehinga Spider-Man dapat melompat dan berayun di Civil War.
Tak hanya itu, ini adalah kemunculan perdana Tom Holland, si Spider-Man terbaru. Ia, adalah aktor termuda yang pernah memerankan karakter Peter Parker dan alter egonya.
Â
Advertisement
Jalan Berliku Demi Spider-Man Baru
 Jalan Berliku Demi Spider-Man Baru
Perjalanan menemukan aktor baru yang memerankan tokoh sebesar Spider-Man, bukan hal yang gampang. Untuk menemukan Tom Holland, petinggi Marvel dan Sony bersama Casting Director Sarah Finn, bahu membahu menyeleksi 1.500 aktor muda untuk peran Peter Parker.
Dari ribuan aktor ini, enam akhirnya terpilih sebagai 'finalis', yakni Asa Butterfield, Judah Lewis, Matthew Lintz, Charlie Plummer, Charlie Rowe, dan Tom Holland. Semuanya, berumur antara 14-19 tahun, karena tujuan mereka adalah mencari Peter Parker yang masih duduk di bangku SMA.
Untuk menemukan chemistry dengan pasukan Avengers yang lebih tua, Robert Downey Jr disertakan dalam proses casting akhir ini. Keenam calon aktor menjalani tes kamera bersama pemeran Iron Man ini. Enam kandidat ini selanjutnya disaring menjadi dua nama, yakni Tom Holland dan Charlie Rowe.
Bingung menentukan pilihan, akhirnya Marvel dan Sony menggelar tes kamera kedua yang melibatkan Chris Evans. Muncul informasi lain bahwa Tom Holland adalah satu-satunya kandidat yang menjalani tes kamera bersama sang pemeran Captain America, yang lantas membuatnya berhasil mengamankan peran Spider-Man untuknya.
Â
Tak Cuma Ray Sahetapy, Mark Ruffalo pun Jadi Korban Civil War
Tak Cuma Ray Sahetapy, Mark Ruffalo pun Jadi Korban Civil War
Beberapa waktu lalu, sempat muncul kabar yang cukup mengecewakan bagi publik Indonesia. Ray Sahetapy, aktor senior Tanah Air, tak jadi muncul di hasil jadi film Captain America: Civil War. Padahal, ia sudah melakukan syuting film ini.
Tak cuma Ray Sahetapy yang jadi 'korban' film ini. Pemeran Hulk, Mark Ruffalo, juga dihapus dari film ini.
"Aku sebenarnya ada di naskah, tapi mereka menghapus karakterku. Mereka tak ingin menampilkan di mana dia berada dan mengapa. Aku bahkan tak tahu apakah Hulk akan kembali dalam waktu dekat," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan media Italia, Bad Taste.
Advertisement
Ujian Otot untuk Chris Evans
Ujian Otot untuk Chris Evans
Russo Bersaudara yang menyutradarai film ini, rupanya punya keinginan khusus untuk karakter Captain America. Mereka menginginkan agar tokoh bertameng ini kebagian adegan paling sensasional di film ini. Yakni saat Captain America menghentikan helikopter yang hendak terbang, hanya dengan tangan kosong.
Adegan ini, bertujuan untuk memperlihatkan batas kekuatan Captain America. Saat sang superhero terlihat kesusahan di balik layar, Chris Evans yang melakoni sendiri adegan ini pun ternyata kepayahan di dunia nyata.
Hal ini diungkapkan Chris Evans saat berbicara dalam konferensi pers Captain America: Civil War di London. Ia menyebut bahwa adegan ini diambil di awal-awal masa syuting. Hal ini dilakukan agar ia berada di kondisi prima, mengingat proses produksi selanjutnya sangat menguras tenaga.
Ternyata kondisi prima pun tak cukup. Chris Evans akhirnya mengalami cedera saat syuting adegan ini. "Itu bukan posisi alami untuk tubuh. Antara berusaha ingin membengkokkan ototmu, namun kamu juga ingin kelihatan keren," ujarnya.
Beruntung, Robert Downey Jr punya beragam peralatan fisioterapi di mobil trailernya yang dapat digunakan oleh Chris Evans untuk meringankan cederanya.
"Berhari-hari aku datang ke trailer Downey... dia punya banyak mainan hebat, dengan plester dan hal-hal aneh di sekitarnya, yang ternyata sangat membantuku," kata Chris Evans.Â
Â