Sukses

6 Musikus Dunia Ini Kena Penyakit Berat, tapi Masih Berkarya

Terdapat enam musikus dunia yang selama ini sanggup melawan penyakit berat di dalam tubuhnya.

Liputan6.com, Jakarta - Melawan penyakit memang bukan perkara gampang. Terlebih lagi kalau kita sedang disibukkan oleh berbagai kegiatan yang membutuhkan konsentrasi lebih. Lalu apa jadinya kalau penyakit berat menderita para musikus top dunia?

Jawabannya adalah sebagian dari mereka ternyata sanggup melawannya. Tak sampai di situ, banyak dari para musikus yang menderita penyakit berat ini, mampu menciptakan karya-karya besar serta penampilan panggung yang tak terlupakan.

Bret Michaels, vokalis band Poison. (dailyheadbanger.com)

 

Alhasil, nama mereka hingga hari ini tetap bersinar di negara asalnya walaupun beberapa sudah tak bernyawa lagi. Namun, perjuangan mereka patut untuk dicontoh terutama bagi orang-orang sempurna yang selalu merasa kekurangan.

Di sini juga kita mendapat pelajaran untuk mendobrak batas. Para musikus dunia ini bahkan tetap memainkan instrumen musik yang seharusnya bisa saja dibatasi oleh penyakit di dalam tubuh masing-masing.

Paul Stanley

Siapa saja para musikus yang gigih berjuang melawan penyakit beratnya ini? Simak daftar selengkapnya di halaman berikut ini.

2 dari 7 halaman

Bret Michaels

Bret Michaels

Penyakit: Diabetes Tipe 1

Vokalis Poison, Bret Michaels, sudah didiagnosis terserang diabetes tipe 1 saat umurnya masih enam tahun. Penyakit tersebut membuat pankreasnya tidak dapat menghasilkan hormon insulin yang sangat penting untuk mengubah makanan menjadi energi.

Di usia sepuluh tahun ia pergi ke kamp diabetes Kno-Koma dan bertemu dengan anak-anak penderita diabetes lainnya. Mereka belajar untuk menembak secara legal dan makan dengan cara yang benar.

Sesudahnya, ia bergabung dengan band Poison yang membuat rekamannya terjual hingga 25 juta kopi serta berbagai tur. Kini di usianya yang memasuki 40-an ia masih mengikuti tur.

3 dari 7 halaman

Paul Stanley

Paul Stanley

Penyakit: Microtia

Musikus Paul Stanley yang bernama asli Stanley Eisen merupakan pemain gitar sekaligus vokalis band rock KISS yang melegenda. Penjualan albumnya sudah mencapai 100 juta kopi di dunia, dan namanya masih didengungkan hingga hari ini.

Salah satu fakta yang jarang diketahui adalah Stanley lahir dengan membawa penyakit langka, Microtia yang juga merupakan kelainan bawaan. Hal itu membuat bagian berdaging dari telinga luar (Pinna) kurang berkembang atau tidak ada sama sekali.

Solusi agar ia tidak digoda teman-teman sekolah adalah dengan menumbuhkan rambutnya hingga panjang. Gayanya itu tampaknya terbawa hingga profesinya yang sekarang. Stanley juga menjadi juru bicara sebuah organisasi.

4 dari 7 halaman

Edgar Winter

Edgar Winter

Penyakit: Albinisme

Mungkin di Indonesia nama Edgar Winter kurang dikenal. Ia adalah musikus blues asal Amerika yang bisa memainkan alat musik apa saja. Contohnya saja adalah keyboard, saksofon, dan perkusi.

Turut bertindak sebagai vokalis, Winter memiliki grup band era tahun 1970-an yang sangat sukses bernama The Edgar Winter Group. Penyakit yang bersarang di tubuhnya adalah albinisme. Akan tetapi, berkat rambut dan kulit putih pucat itulah sosoknya mudah dikenali.

Kurangnya pigmentasi di iris mata memang membuat banyak albino sangat sensitif terhadap cahaya. Namun berbeda dengan Winter. Ia nekat melanjutkan kariernya dalam bermusik. Alhasil, albumnya, Come Out at Night, memiliki penjualan besar.

5 dari 7 halaman

Jacqueline du Pre

Jacqueline du Pre

Penyakit: Sklerosis Ganda

Pemain selo asal Inggris Jacqueline du Pre, OBE, dikenal sebagai salah satu pemain terbaik instrumen tersebut. Salah satu yang membesarkan namanya adalah karya berjudul Elgar's Cello Concerto in E Minor. Pemahamannya dalam karya tersebut dianggap definitif dan legendaris.

Di usia ke-26 ia menderita gejala sklerosis ganda pada 1971 yang tidak dihiraukan. Sayangnya, karier wanita cantik ini terpaksa diakhiri akibat penyakit tersebut. Hingga akhirnya, ia harus berhenti tampil di usia ke-28 pada 1973.

Beberapa tahun melawan penyakitnya, Jacqueline akhirnya meninggal dunia pada 1987 di usia yang ke-42. Salah satu rekaman konser mempertunjukkan keahliannya yang mencengangkan. Belum pernah ada pemain selo seperti dirinya sejak dahulu hingga hari ini.

6 dari 7 halaman

Itzhak Perlman

Itzhak Perlman

Penyakit: Polio

Banyak pihak yang menganggap Itzhak Perlman sebagai pemain biola terhebat di abad ke-20. Ia diserang polio sejak usia empat tahun, tetapi mampu pulih kembali dan belajar untuk berjalan dengan bantuan tongkat penopang.

Di hari ini, ia lebih sering menggunakan tongkat atau skuter untuk berkeliling. Ia selalu bermain biola sambil duduk dan sempat mengisi pelantikan presiden Amerika Barack Obama. Musikus country Charlie Daniels memanggilnya Sir Itzhak Perlman.

7 dari 7 halaman

Kenny G

Kenny G

Penyakit: Asthma

Pemain saksofon Kenneth Gorelick atau yang akrab disapa Kenny G ternyata selama ini mengidap asma. Pemenang Grammy Award itu pernah ditolak masuk program musik University of Washington karena penyakitnya itu. Namun hari ini, ia memiliki pendapatan yang bisa saja dibuat untuk membeli University of Washington.

Kemampuannya memainkan nada-nada jazz yang halus, mampu memperluas pasar jazz dengan sangat pesat. Rekaman musiknya telah terjual hingga 48 juta kopi. Hal itu membuatnya masuk sebagai artis asal Amerika dengan penjualan rekaman tertinggi ke-25th. Salah satu album yang membuatnya sukses adalah Breathless.