Liputan6.com, Jakarta Setiap penyelenggaraan karpet merah, rasanya tak sulit untuk terpana melihat selebritas yang tampak sempurna. Bagaimana tidak, rasanya mata silau oleh wajah cantik rupawan yang dibalut adibusana mewah dan perhiasaan gemerlap.
Namun kadang hal-hal ini membuat sebagian orang lupa bahwa ada kerja keras di balik tampilan sempurna tersebut. Bahkan bagi sebagian bintang ini, kerja keras saja tak cukup.
Advertisement
Baca Juga
Dari dunia akting, misalnya. Untuk menaklukkan sebuah peran yang ditawarkan kepada mereka, para bintang ini lantas mencoba mendobrak batas ketahanan mereka. Mereka, melakukan hal-hal yang mungkin tak akan dilakukan manusia lainnya dalam kondisi normal. Meski risikonya, mereka bisa menderita cedera fisik maupun mental.
Namun perjuangan ini tak sia-sia. Banyak dari mereka yang lantas menerima Oscar, salah satu penghargaan tertinggi di dunia akting, berkat jatuh bangun yang mereka lakukan.
Penasaran dengan para bintang yang rela melakukan hal-hal gila demi menampilkan akting yang sungguh-sungguh greget? Berikut, enam di antaranya.
Saat Bokong Christian Bale Melorot
Saat Bokong Christian Bale Melorot
Di layar lebar, karakter Batman, tak bisa dilepaskan dari nama Christian Bale. Selain dalam trilogi film Manusia Kelelawar yang disutradarai Christopher Nolan, Bale juga menampilkan tubuh berototnya dalam film American Psycho dan Reign of Fire.
Namun ia juga tampil kurus, seperti dalam The Machinist, Rescue Dawn, dan The Fighter. Yang paling drastis adalah saat ia memainkan karakter Trevor Reznik dalam The Machinist, Christian Bale menurunkan berat badan dari 78 kilogram menjadi sekitar 50 kilogram saja. Kabarnya, untuk mencapai berat ini Christian Bale hanya makan sekaleng tuna dan sebutir apel tiap harinya. Hasilnya, tubuhnya kurus kering, tinggal belulang dibungkus kulit.
Michael Ironside, salah satu pemain dalam The Machinist bahkan punya pengalaman mengerikan dengan kondisi Christian Bale. Ironside menyebut kala itu ia dipanggil Bale untuk melihat bagian belakang tubuhnya, karena rekannya itu merasa ada yang salah dengan (maaf) bokongnya. Benar saja, ternyata bokong Bale melorot.
"Otot bokongnya benar-benar jatuh dari kantong pinggulnya," kata Ironside. Ia menyebut kala itu Christian Bale tak hanya kehilangan lemaknya, namun juga elastisitas ototnya.
Gilanya, hanya dalam waktu setahun setelah The Machinist, Christian Bale kembali dengan otot tubuh yang kekar dalam Batman Begins.
Advertisement
Heath Ledger, sang Legenda
Heath Ledger, sang Legenda
Karakter Joker yang dimainkan Heath Ledger, adalah salah satu karakter penjahat paling ikonik di dunia sinema. Untuk menghidupkan karakter sinting ini, tak sedikit pengorbanan yang harus dilakukan Ledger.
Sebelum bermain dalam film The Dark Knight garapan Christopher Nolan, Heath Ledger dikabarkan mengunci diri di sebuah kamar hotel di London selama sebulan. Waktunya di kamar hotel tersebut ia habiskan dengan menulis diary dan mengeksplorasi isi kepala Joker. Ia juga bereksperimen untuk menemukan suara dan tawa Joker yang ikonik.
Banyak orang yang percaya bahwa Heath Ledger masih 'dihantui' Joker pasca ia tuntas memerankan karakter ini. Entah benar atau tidak, yang jelas Heath Ledger meninggal pada 2008 lalu karena secara tidak sengaja overdosis obat, yang biasa digunakan untuk gangguan tidur dan kecemasan.
Master dari Akting Metodis, Daniel Day Lewis
Master dari Akting Metodis, Daniel Day Lewis
Salah satu aktor masa kini yang paling dikenal dengan akting metodis, adalah Daniel Day Lewis. Apa pun peran yang disodorkan pada pemenang tiga piala Oscar ini, ia selalu melakukannya dengan total, baik di depan maupun belakang kamera. Karena itu, hampir semua peran yang ia bawakan selalu menyisakan cerita unik.
Saat berperan sebagai Hawkeye di The Last of the Mohicans, ia belajar membuat perahu. Ketika menghidupkan karakter Tomas dalam The Unbearable Lightness of Being, ia belajar bahasa Czechnya secara otodidak. Bahkan saat syuting film Gangs of New York, ia menolak minum obat saat terkena pneumonia karena menurutnya pengobatan tersebut belum ada di masa film ini dibuat. Untuk peran di film The Fugitive yang berlatar abad ke-17, ia juga tinggal di lokasi syuting tanpa listrik. Ia bahkan membangun pondok sendiri dengan perkakas yang berteknologi dari masa latar film itu terjadi.
Salah satu yang paling dikenal adalah saat ia memainkan karakter Christy Brown, orang Irlandia yang lumpuh karena cerebral palsy, di film My Left Foot. Sepanjang proses syuting, termasuk saat kamera tak dinyalakan, Lewis tak beranjak dari kursi rodanya. Ia juga meminta para kru film untuk menyuapinya makan. Tak hanya itu, ia juga terus melakukan postur tubuh lunglai ala karakter film ini, yang mengakibatkan dua tulang rusuknya patah.
Advertisement
Jamie Foxx Belajar Buta
Jamie Foxx Belajar Buta
Proses produksi film biografi Ray Charles, menjadi satu tantangan tersendiri untuk pemeran musisi soul legendaris ini, Jamie Foxx. Tak hanya menurunkan berat lebih dari 13 kilogram untuk peran ini, Jamie Foxx harus belajar buta. Pasalnya, sang musisi asli memang tak bisa melihat.
Jamie Foxx akhirnya mengambil jalan menggunakan kelopak mata palsu yang ditempelkan menutupi matanya. Selama dua minggu pertama syuting, Foxx mengalami serangan panik. "Bayangkan matamu dilem selama 14 jam sehari, itu sama saja vonis penjara," katanya.
Dunia Hampir Kehilangan Leonardo DiCaprio
Dunia Hampir Kehilangan Leonardo DiCaprio
Peran Hugh Glass dalam The Revenant akhirnya mengantarkan Oscar pertama untuk Leonardo DiCaprio. Hanya saja, jauh sebelum ia mendapat kehormatan untuk naik ke podium Oscar, ia mesti melewati proses syuting yang benar-benar keras. Bahkan, bisa dibilang ia menyabung nyawa selama produksi film berlangsung.
"Aku bisa menyebut 30 sampai 40 hal yang sangat sulit, yang harus kulakukan," katanya. Ia menyebut beberapa di antaranya adalah keluar masuk sungai beku, tidur di antara bangkai hewan, dan hampir selalu mengalami hipotermia.
"Kalau kucing punya enam nyawa, mungkin aku sudah memakai beberapa di antaranya," kata Leonardo.
Satu contoh lain mengenai totalitas akting Leonardo DiCaprio, adalah saat ia bermain dalam Django Unchained. Di salah satu adegan, ia menghantam satu gelas kaca hingga pecah dan mengiris tangannya sampai berdarah. Namun ia tak berhenti berakting, meski tangannya terus mengucurkan darah. Potongan adegan ini, dimasukkan dalam hasil jadi film.
Advertisement
Pengorbanan Adrien Brody Demi The Pianist
Pengorbanan Adrien Brody Demi The Pianist
Saat menerima peran Wladyslaw Szpilman dalam The Pianist, Adrien Brody rela masuk secara total dalam karakter nyata pianis Yahudi yang hidup di masa Nazi tersebut. Untuk memahami rasa kehilangan dan tak memiliki apa pun secara utuh, sebelum syuting Brody meninggalkan apartemen, menjual mobil, tak menonton televisi, dan tak lagi menggunakan ponsel. Ia lantas pergi ke Eropa hanya berbekal dua buah tas.
Tak hanya itu, ia menjalani diet yang mengurangi 13 kilogram bobot tubuhnya hanya dalam waktu enam minggu. Selama masa ini ia disebutkan hanya makan telur untuk sarapan, ayam panggang kecil di waktu makan siang, dan sayur kukus pada malam hari. Diet ketat itu, kata Adrien Brody, adalah satu pengalaman yang sangat menyakitkan untuknya.
"Peran itu benar-benar menggerogotiku. Selama setahun setelah aku menyelesaikan film itu, aku mungkin mengalami depresi secara serius," kata Adrien Brody pada The Guardian.
Yang manis, perannya ini akhirnya membawa Oscar pertama untuknya. Hingga kini, ia masih memegang rekor peraih Oscar termuda untuk kategori Aktor Terbaik.