Liputan6.com, Los Angeles - Ada satu meme menarik yang beredar di internet mengenai sosok penulis serial A Song of Ice and Fire, George RR Martin. Dalam meme tersebut, lelaki yang karyanya diadaptasi menjadi serial TV Game of Thrones tersebut, digambarkan tengah berpose bersama sebuah patung naga.
Di meme tersebut tertulis keterangan, "Satu di antara mereka adalah predator yang membunuh semua orang yang kau cintai dengan cara yang paling sadis, tepat di depan matamu, dan tak ada yang bisa kau lakukan untuk mencegahnya."
Baca Juga
Ya, pembunuh berdarah dingin yang dimaksud bukan sang naga, melainkan George RR Martin sendiri.
Advertisement
Baca Juga
Meme ini tampaknya benar-benar menggambarkan kecenderungan Martin dalam menyusun karyanya yang populer tersebut. Sejumlah karakter penting, termasuk tokoh utama sekalipun, bisa ia bunuh begitu saja tanpa peringatan sebelumnya, meninggalkan penggemar yang hanya bisa berkabung.
Kerap 'disindir' karena kebiasaannya membunuh karakter ciptaannya ini, George RR Martin pun mengadakan pembelaan. Dilansir dari The Independent, Sabtu (21/5/2016), penulis berusia 67 tahun ini, menyebutkan bahwa menurutnya, kematian adalah sebuah keniscayaan.
"Selama kau menerima tentang kematian, maka kau akan jujur mengenai hal itu dan meyakini bahwa kematian dapat menimpa siapa pun, kapan pun," tuturnya.
Ia menyebutkan bahwa penulis, termasuk juga penulis fantasi, punya kewajiban untuk menuliskan kebenaran. "Dan kebenaran, seperti yang sering diungkapkan dalam Game of Thrones, adalah semua orang harus mati," katanya. Apalagi, ujar Martin, peperangan menjadi tema sentral dalam Game of Thrones.
Â
Ia menyebut banyak buku lain yang hanya mematikan karakter sampingan, padahal para karakter tersebut baru saja menjalani peperangan yang hebat. Hal ini, ia sebut sebagai sebuah kecurangan.
"Kamu tak bisa hidup selamanya hanya karena kamu anak yang cantik, atau sahabat si jagoan, atau malah jagoan itu sendiri. Kadang jagoan juga mati, setidaknya itu yang terjadi dalam bukuku," kata George RR Martin.
Apa ia pernah merasa bersalah telah membunuh karakter kesayangan para penggemar? Ternyata meski kerap merasa berat, George RR Martin merasa tetap harus melakukannya.
"Aku biasanya berpikir bahwa bukan aku yang membunuh mereka, tapi karakter lain yang melakukannya. Aku menangkis semua tudingan bahwa aku yang bersalah," kata George RR Martin.