Liputan6.com, Jakarta Penyanyi muda asal Inggris, Harris J bakal bermain dalam sebuah sinetron di Indonesia. Nama Harris J sendiri dikenal oleh anak-anak muda Indoenesia sebagai penyanyi religi asal Inggris. Namanya bahkan disebut-sebut sebagai Justin Bieber Syariah.
Namun, kepopuleran Harris J bukan menjadi alasan dipilihnya sebagai pemain sinetron. Menurut Produser DNA Production, Rina Novita, selain sebagai penyanyi, Harris diketahui juga seorang lulusan sekolah akting di London, Inggris.
Baca Juga
Advertisement
"Harris itu tamatan sekolah akting. Maher Zain kan juga pernah main sinetron. Makanya ketika ditawarkan, dia bilang oke saja, karena latar belakang sekolah akting," kata Rina Novita saat ditemui di @America, Pasific Place, SCBD, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Remaja 19 tahun ini memang memiliki minat dan bakat di bidang musik dan akting. Sepakbola yang menjadi kegemarannya tak ditekuni secara profesional dan hanya sekedar hobi.
Ia berharap bisa menjadi ikon artis muda Islam yang bisa menjadi agen perubahan dan juga pembawa kabar baik tentang ajaran Islam yang universal, damai, indah, dan menyejukkan. Islam sebagai rahmatan lil alamin.
"Semoga Harris J bisa mewakili sosok remaja masa kini Islami yang berprestasi, pintar berbakat tapi punya akhlak baik," tandas Rina Novita.
Baca Juga
Harris berharap sinetronnya bisa diterima oleh masyarakat, khususnya penggemar. Harris J bahkan mengatakan bahwa akting adalah salah satu passion-nya. "Saya pengen berakting. Semoga sinetron ini bisa diterima, dan terimakasih atas dukungannya," tandas Harris J.
Selama bermain sinetron pun Harris harus rela menjalani aktivitas layaknya pesinetron lainnya. Dirinya pun mengaku lokasi syuting sudah menjadi rumah keduanya. Ia pun tak pernah menyangka bisa betah berada di Indonesia selama sebulan penuh.
"Nggak pernah menyangka sebelumnya kalau bisa sebulan berada di Indonesia. Di sini saya merasa di rumah sendiri. Semoga program saya nanti bisa diterima," kata Harris J.
Ketika berada di Indonesia Harris J semakin banyak tahu tentang kebudayaan dan kebiasaan masyarakat, juga tentang pergaulan generasi mudanya. Ia mengaku banyak khazanah baru yang didapatkan selama sebulan berada di Indonesia.
"Dengan banyak travelling, banyak tahu budaya setiap negara. Sangat senang (di Indonesia), sangat welcoming, seperti berasa di rumah," pungkas Harris J.
Â