Liputan6.com, Jakarta Menjadi juara Indonesian Idol di tahun 2014 tak lantas membuat Nowela merasa puas. Terbukti ia telah berhasil meraih sebuah pencapaian baru dengan merilis album perdananya yang bertajuk "#1" (dibaca hastag one).
Album ini sekaligus mengukuhkan eksistensinya di industri musik Tanah Air. Album ini bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di mana Nowela berartisipasi alam usaha mengurangi buta aksara di Indonesia, lewat 'Gerakan Indonesia Membca'.
Advertisement
Menurut data tahun 2013, tingkat buta aksara di Indonesia mencapai 3,07% dengan Papua sebagai salah satu daerah dengan presentasi paling tinggi. Sebagai anak Papua, Nowela merasa terpanggil untuk berkontribusi.
Melalui acara launching albumnya, ia pun mulai bercerita tentang pengalaman masa kecilnya. Awalnya ia memang sekolah dengan layak, tapi saat keluarganya dipindah tugaskan ke sebuah daerah pedalaman Papua, ia pun harus beradaptasi dengan kondisi sekolah yang memprihatinkan.
"Kenapa album ini bisa kerjasama dengan 'Gerakan Indonesia Membaca'? Bapak saya pendeta dikirim ke pedalaman Papua, naik pesawat kecil. Satu bulan pindah sekolah, sekolahnya atap jerami, lantai tanah. Yang pakai baju cuma saya, yang lain enggak," ujar Nowela di sela-sela peluncuran album #1 di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (24/5/2016).
Karena itu, untuk memajukan pendidikan di daerah pedalaman, penyanyi kelahiran Wamena, 19 Desember 1987 ini rupanya pernah membuat rumah baca di sana. "Sebelum Indonesian Idol, aku kerja sama buku untuk Papua. Teman-teman kumpulin buku, ada rumah baca, visit ke rumah baca. Saya dulu kayak gitu," tutur Nowela.
Dalam wujud nyata mengurangi angka buta aksara, maka setiap pembelian satu CD album "#1" di toko buku besar akan medapat buku bacaan secara cuma-cuma. "Penjualan dari bentuk fisikal akan mendapat buku. Jadi satu tiap pembelian CD dapat dua buku," tutur wanita berkulit eksotis ini. (Ufa/fei)