Liputan6.com, Jakarta Banyaknya aksi kekerasan yang dialami masyarakat menginspirasi penyanyi Dio Prasetyo untuk mengeluarkan sebuah single berjudul Angsa dan Serigala. Dio Prasetyo mencoba menyuarakan suaranya untuk menentang aksi kekerasan terhadap perempuan.
Dikenal dengan nama Dhayo Haw, Dio mendatangi Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Menteng, Jakarta, baru-baru ini.
Advertisement
"Selama ini memang masih banyak kejadian seperti itu, dan fenomena itu terjadi disekeklilingi gue,” kata Dio kepada wartawan di Komnas Perempuan di kawasan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat.
Meski tak menjelaskan secara detil siapa korban tersebut. Dio berharap lewat lagu terbarunya itu bisa menggugah kaum adam untuk tak melakukan tindakan tersebut. ”Aksi seperti itu sejatinya tak harus ada,” katanya.
Diakui oleh Dio jika sosok perempuan dirinya gemas dengan kekerasan yang terjadi dengan kaum perempuan. Apalagi sebagai seorang penyanyi, Dio lahir dari keluarga militer, kakek, om dan ibunya adalah seorang penegak hukum.
"Lagu merupakan media yang tepat, dengan sebuah lagu kita bisa menggungah hati orang," ujarnya.
Dio mengemas lagu terbarunya tersebut dengan irama music reggae, sebuah irama yang diyakininya bisa memberikan sebuah hiburan dan motivasi bagi pendengarnya. ”Irama ini aku balut dengan saxophone,” sambungnya.
Terkait judul single terbarunya. Dio mengibaratkan sosok perempuan adalah Angsa, sedangkan laki-laki adalah serigala. Setiap lirik yang dilantunkan mencoba untuk menentang aksi kekerasan terhadap perempuan.