Liputan6.com, Jakarta - Aktor yang kini menjadi anggota DPR RI, Krisna Mukti mengaku miris dengan nasib para atlet nasional yang pernah mengharumkan nama Indonesia. Dia mengatakan, tak semua atlet bernasib baik.
"Atlet yang pernah mengharumkan nama Indonesia dalam event internasional di masa lalu tidak semuanya hidup sejahtera di masa sekarang. Saya beberapa kali bertemu di mall dengan mantan-mantan atlet yang kurang beruntung hidupnya," tutur Krisna Mukti saat dihubungi awak media, di Jakarta, Sabtu (4/6/2016)
Advertisement
Baca Juga
"Mereka ada yang menjual medali demi kelangsungan hidup mereka di masa tua. Ini membuat hati saya teriris-iris melihat kenyataan pahit tersebut," imbuhnya.
Malah, kata Krisna, ada mantan atlet yang pernah memperkuat Indonesia di piala Uber Cup jadi tukang pos dekat rumahnya. "Miris. Saya jadi berpikir bahwa mereka seperti habis manis sepah dibuang. Saya berpikir apakah pemerintah tidak pernah memikirkan nasib pahlawan-pahlawan olahraga kita di masa tuanya? Tidak adakah tunjangan kesejahteraan untuk mereka?" ujar Krisna Mukti.
Menurut Krisna, sebagai anggota DPR RI Komisi X yang memayungi bidang pemuda dan olahraga, dia bersyukur bisa melakukan sesuatu untuk para mantan atlet.
"Saya bersyukur akhirnya mendapat jawaban dan kesempatan dari Allah berbuat sesuatu untuk mereka dengan menjadi wakil rakyat yang berada di Komisi X, yang salah satu bidangnya adalah pemuda dan olah raga," ujarnya.
Ia menyebut sejak 1,5 tahun lalu ia gencar bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga baik secara pribadi maupun dalam rapat kerja. Tujuannya, untuk mendorong Kementerian memberikan penghargaan atau tunjangan hari tua untuk para mantan atlet.
Â
"Alhamdulillah doa saya terjawab ketika kemarin akhirnya Menpora, Imam Nahrawi, memberikan tunjangan hari tua kepada mereka di hotel Sahid. Walaupun belum semua ter-cover, hanya atlet Olimpiade yang meraih medali saja, tapi ini merupakan langkah maju dan perlu diapresiasi dengan baik," tutur Krisna Mukti.Â
Krisna Mukti berharap, ke depannya Pemerintah bisa meningkatkan anggaran untuk menyejahterakan mantan atlet Indonesia.