Liputan6.com, Jakarta - Melanjutkan kesuksesan film pertama, The Conjuring 2 kini dipastikan tiba di bioskop-bioskop Tanah Air mulai Jumat (19/6/2016). Film horor arahan sutradara James Wan ini berpusat kembali pada pasangan ahli paranormal Ed dan Lorraine Warren.
Kali ini, pasangan suami istri tersebut menginvestigasi fenomena gaib nan janggal yang ada di Enfield, Inggris. Seperti halnya The Conjuring pertama, sekuelnya ini turut memiliki banyak unsur mengerikan di dalamnya yang lagi-lagi mampu membuat para penonton merinding.
Advertisement
Baca Juga
Setidaknya, ada enam hal yang bisa membuat The Conjuring 2 berhasil menghadirkan kembali kengerian yang ada di film pertama. Bahkan, hal tersebut sudah bisa diintip dari trailer film yang telah beredar sejak lama.
Namun, ketika kita menyaksikan langsung keseluruhan film, adegan yang ada di trailer ternyata masih belum apa-apanya. Kengerian seutuhnya akan menghantui penonton di sepanjang film ini, sejak awal hingga akhir.
Apa saja unsur yang membuat film The Conjuring 2 terlihat mengerikan seperti film pertama? Mari kita daftar selengkapnya berikut ini.
Penampakan Tak Terduga
Penampakan Tak Terduga
Sama halnya dengan film pertama, The Conjuring, sekuelnya ini juga memiliki banyak adegan yang menampilkan penampakan makhluk gaib yang tak terduga dan mengejutkan. Kalau di film pertama kita menjerit gara-gara tangan anak atau wanita dari atas lemari, maka film ini lebih dari sekadar itu.
The Conjuring 2 merajut pelan-pelan rasa takut penonton dengan membangun adegan bernuansa gelap dan misterius. Para penonton yang tahu ada sesuatu yang akan menghampiri mereka, tapi hanya bisa meraba-raba kapan hal itu akan terjadi, pasti dibuat tak tenang di tempat duduknya. Apalagi begitu melihat penampakan makhluk gaib yang benar-benar dibuat sangat ganjil dan menakutkan.
Advertisement
Misteri Berbalut Religi
Misteri Berbalut Religi
Seperti film perdana, The Conjuring 2 banyak memasukkan unsur religi ke dalam ceritanya. Selain untuk menyesuaikan dengan cerita aslinya, hal ini sekaligus juga menimbulkan ketegangan tersendiri dalam film ini. Pasalnya, terjadi semacam adu kekuatan antara manusia yang meminjam kekuatan Yang Maha Kuasa, dengan setan-setan yang berasal dari dunia kegelapan.
Nah, salah satu adegan paling mudah menempel di ingatan dari trailer The Conjuring 2 adalah keberadaan salib dalam kamar yang tiba-tiba berbalik sendiri menghadap bawah, satu simbol yang kerap dimaknai sebagai anti-Kristus. Coba bayangkan perasaan Janet, anak perempuan yang menjadi salah satu tokoh sentral dalam The Conjuring 2, saat melihat salib yang dipasang untuk melindungi dirinya dipermainkan oleh makhluk gaib di rumahnya.
Rasa tak berdaya yang melingkupi keluarga Hodgson, membuat film ini terasa semakin mengerikan.
Melibatkan Anak Kecil yang Kerasukan
Melibatkan Anak Kecil yang Kerasukan
Baik itu The Conjuring maupun The Conjuring 2 selalu ada satu unsur khas di dalamnya, yaitu seseorang yang kerasukan arwah. Kalau di film pertama arwah jahat memasuki tubuh wanita, maka di sekuelnya ini seorang anak kecil menjadi korbannya.
Adegan kerasukan di film ini terlihat berbeda dan tidak terduga karena momennya terjadi dengan sangat tiba-tiba. Kekuatan jahat yang merasuki anak tersebut juga membuatnya melakukan hal yang tak bisa ditebak penonton. Ini makin meningkatkan tensi pada The Conjuring 2.
Wajah sang anak perempuan yang imut dan terkesan tak berdaya juga membuat penonton makin tak tega melihat ia terlibat dalam momen mengerikan dalam film. Semakin penonton terikat secara emosional dengan para karakter dalam film ini, maka penonton makin mudah hanyut dalam teror di film ini.
Advertisement
Hubungan Ed dan Loraine Warren Digali Lebih Mendalam
Hubungan Ed dan Loraine Warren Digali Lebih Mendalam
Berbeda dengan film pertama yang lebih menekankan sisi profesionalitas Ed dan Loraine Warren, The Conjuring 2 lebih mengeksplorasi sisi-sisi manusiawi dua karakter yang berasal dari tokoh nyata ini.
Penonton disajikan emosi Lorraine yang terganggu begitu mendapat penglihatan bahwa Ed akan mati terbunuh. Diperlihatkan juga rasa sayang Ed terhadap pasangannya ini. Melihat dua pasangan yang saling mencintai ini, penonton akan makin peduli dengan nasib keduanya. Begitu penonton berharap kedua 'jagoan' ini dapat melalui peristiwa Enfield dengan selamat, maka peristiwa mengerikan dalam film ini akan makin menegangkan.
Lokasi Film Kebanyakan Berada di Rumah Angker
Lokasi Film Kebanyakan Berada di Rumah Angker
Lagi-lagi rumah tua menjadi lokasi mayoritas franchise film ini. The Conjuring 2 menggambarkan rumah keluarga Hodgson yang disebut-sebut dihuni oleh arwah-arwah jahat.
Pilihan menggunakan rumah berhantu sebagai latar film, jelas bukan hal baru dalam sinema horor. Namun, hal ini akan memberikan efek yang 'tahan lama' bagi penonton. Coba bayangkan, rumah yang menjadi tempat berlindung justru menjadi sumber mimpi buruk kita.
Apalagi, setting kamar, ruang tamu, atau dapur yang terlihat mengerikan dalam film ini mungkin akan mengingatkan penonton dengan kondisi rumah mereka sendiri. Dan hasilnya, bukan tak mungkin memori tentang adegan mengerikan dalam The Conjuring 2 akan kembali meneror penonton saat berada dalam rumah sendiri.
Advertisement
Ceritanya Diambil dari Kejadian Nyata
Ceritanya Diambil dari Kejadian Nyata
Seperti halnya The Conjuring pertama, cerita film kedua ini juga diambil dari kisah nyata pengalaman Ed dan Lorraine Warren di tahun 1970-an. Di akhir film, turut diselipkan dokumentasi asli kejadian ini. Meski kontroversi atas kebenaran peristiwa Enfield terus bergejolak hingga sekarang, setidaknya kemunculan dokumentasi ini makin membuat penonton merasa bahwa hal-hal mengerikan yang baru mereka saksikan, benar-benar terjadi.
Diketahui, kisah film kedua ini berpegang pada kasus hantu di Enfield yang bertempat di London Borough dari tahun 1977-1979. Kejadiannya kala itu melibatkan dua saudara perempuan berusia 11 dan 13 tahun. Salah satu bocah perempuan, yakni Janet Hodgson, diduga kerasukan arwah yang menghuni rumah ibu mereka.
Kasus dalam The Conjuring 2 disebut-sebut merupakan kasus paranormal paling terkenal yang pernah didokumentasikan.