Liputan6.com, Jakarta Warkop DKI yang dibintangi oleh trio Dono, Kasino, dan Indro bisa dikatakan sebagai salah satu film komedi tersukses di era 1980 hingga 1990-an. Namun di balik kesuksesannya yang besar, para pemain rupanya tak pernah menerima penghargaan.
Baca Juga
Hal tersebut diakui sendiri oleh satu-satunya pemain yang tersisa, Indro. "Selama ini yang dikeluhkan artis yaitu belum ada yang menghargai. Film Warkop diputar lebih dari 20 tahun enggak ada sama sekali," kata Indro dalam acara peluncuran poster dan perkenalan pemain Warkop DKI Reborn, di kawasan Durentiga, Jakarta Selatan, Kamis (9/6/2016).
Advertisement
Bahkan royalti pun tidak pernah ia terima, meski hingga kini film Warkop DKI masih berulang kali ditayangkan di stasiun televisi. Film Warkop DKI diproduksi oleh lebih dari satu produser kala itu.
"Royalti juga belum pernah ada," keluh pemilik nama lengkap Indrodjojo Kusumonegoro ini. Memang, Indro mengakui, saat dirinya dan dua rekannya, almarhum Dono dan Kasino, dikontrak bermain film dulu, sistem kerjasama dengan sejumlah produser dengan sistem flat atau jual putus. "Industrinya seperti itu memang. Dulu kan televisi juga cuma TVRI," kata Indro.Â
Tapi, "Dalam ilmu hukum ada istilah lex generalis atau lex specialis. Intinya sih kan sudah lewat 20 tahun (kontrak itu). Mestinya ada kebijakan baru lagi membicarakan soal itu (ada tidaknya royalti)," tambah Indro. Faktanya setelah lebih dari tiga dekade, film Warkop DKI masih memiliki magnet di layar kaca.Â
Makanya, ayah tiga anak ini bersyukur ketika produser Falcon Pictures menghargai kreatifitas Warko DKI dengan me-remake film. Sekedar informasi Falcon juga memegang dokumentasi sejumlah film Warkop DKI yang diproduksi Nugraha Mas, puluhan tahun silam.
"Sekarang brand Warkop DKI yang pegang generasi kedua kami, yaitu 3 anak Mas Dono, 1 anak Mas Kasino dan 3 anak saya," kata Indro. (Ufa/fei)