Liputan6.com, Jakarta Entah apa yang ada dalam diri Adipati Dolken, saat diwawancara tentang momen Lebaran Idul Fitri. Dirinya terlihat tak antusias. Bahkan dia selalu mengatakan, Lebaran yang dialami selalu tak menarik.
"Enggak ada (yang menarik). Lebaran gue sama saja setiap tahunnya. Gue pulang ke rumah orangtua, ke Pondok Cabe. Gue solat ied di situ, gue makan lontong, habis itu gue pulang," ucap Adipati Dolken di kawasan Bangka, Jakarta Selatan, Sabtu (2/7/2016).
Advertisement
Bahkan saat dirinya kecil, Adipati Dolken juga tak menemukan momen menarik. Untuk sekadar dapat THR dari yang lebih tua, Adipati Dolken pun tak merasakannya.
"Saudara gue mencar semua. Gue jarang mengerti gitu-gituan (angpao). Jadi enggak ada yang spesial. Gimana yah, bukan suatu hari yang gue tungguin untuk dapat THR," sambung Adipati Dolken.
Hal tersebut juga bukan lantaran dirinya sudah memiliki banyak uang saat dirinya masih kecil. "Enggak, bukan karena itu (sudah banyak uang). Ya kali, ya enggak lah," Adipati Dolken menambahkan.
Namun tetap, Adipati Dolken memaknai Lebaran sebagai momen penghapusan dosa-dosanya yang terdahulu.
"Buat gue Lebaran, sama kayak orang lain. Ketemu bokap, gue minta maap segala macem. Hari lahirnya kembali lah ibaratnya. Gua ketemu temen lama juga," kata Adipati Dolken.