Sukses

3 Hal yang Bikin Penasaran di Film ILY from 38.000 FT

Tulisan ini bukan mau menceritakan isi filmnya. Karena toh sudah banyak bertebaran review di situs lain.

Liputan6.com, Jakarta I Love You from 38.000 Feet atau ILY from 38.000 FT menyandingkan Rizky Nazar-Michelle Ziudith di layar lebar. Pasangan ini sebelumnya sudah sempat main bareng di Magic Hour (2015). Namun, saat itu bukan Rizky melainkan Dimas Anggara yang diplot sebagai pasangan Michelle di film perdana produksi Screenplay Films.

Jauh sebelumnya, Rizky-Michelle sudah dipasangkan dalam 3 judul sinetron. Cantik Cantik Magic, Sajadah Cinta Maryam, dan terakhir Alphabet yang usai Januari lalu. Dengan demikian, chemistry keduanya harusnya sudah tak perlu diragukan lagi.

Rizky Nazar dan Michelle Ziudith (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Begitupun yang terjadi di ILY from 38.000 FT. Meski tak sesempurna duet Dimas-Michelle di dua film sebelumnya, Rizky-Michelle tampil natural untuk menghidupkan karakter mereka dalam film ini; Arga dan Aletta.

Tulisan ini tak hendak menceritakan isi filmnya. Karena toh sudah banyak bertebaran review di situs lain. Tulisan ini hanya ingin mengungkapkan kesan setelah menonton film ini, beberapa hari yang lalu.

Tanpa bermaksud spoiler alias membocorkan cerita, ada tiga hal yang patut disorot dari akhir film ILY from 38.000 FT. Dan tiga hal ini rasanya juga jadi perhatian banyak penonton, termasuk pembaca. Apa saja? Yuk, disimak.

(Maaf, buat pembaca yang belum menonton film ini, diharap berhenti di sini).

Pertama, mengapa tak ada adegan ciuman di ILY from 38.000 FT?

Pertanyaan di atas yang coba ditujukan ke Tisa TS, penulis skenario yang ide ceritanya berasal dari produser Sukhdev Singh. Pertanyaan ini mungkin juga jadi pertanyaan 566.410 orang yang sudah menyaksikan filmnya dalam 8 hari kemarin.

Lantas, apa jawabannya?

Cast film ILY From 38.000 FT (Deki Prayoga/bintang.com)

Tisa TS menjawab begini, "Karena target kita (tim produksi) adalah remaja. Kita ingin romance yang dalam tanpa harus (ada) adegan fisik (seperti ciuman). Kita lebih milih mengarah ke hati. Sebenarnya, produser meminta. Tapi (penulis) nggak mau."

Nah, sudah terjawab rasa penasaran banyak penonton. Sebelumnya banyak yang menilai ending film ini akan lebih romantis jika diakhiri dengan 'kissing scene' saat tokoh Aletta kembali bertemu lagi dengan Arga yang disangkanya tewas setelah satu tahun menghilang.

Kedua, mengapa tokoh Arga harus hidup lagi?

Karena menyasar pangsa remaja sebagai pasar utama, ILY from 38.000 FT tak mungkin menyajikan cerita berat yang membuat penontonnya uring-uringan. Meski begitu, cerita ringan tapi tak cheesy juga patut diperhatikan.

Jika tokoh Arga tetap dikisahkan tewas, lalu Aletta menikah dengan tokoh pria lain yaitu Dito (diperankan Verrell Bramasta), bisa jadi blunder buat film ini.

Penonton khususnya penggemar duet Rizky-Michelle jelas tak mau akhir ILY from 38.000 FT berakhir tragis macam begitu. Yang penonton inginkan seusai menonton adalah senyuman bahagia melihat dua tokoh utamanya bisa bersanding di akhir film.

Terakhir, bagaimana nasib Amanda Rawles setelah ILY from 38.000 FT?

 Para pemain film ILY from 38.000 FT : Derby Romero, Michelle Ziudith dan Rizky Nazar dalam jumpa pres ILY from 38.000 FT saat peluncuran Original Soundtrack di kawasan SCBD, Kamis (9/6/2016). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Amanda hanya main beberapa menit di ILY from 38.000 FT sebagai Tiara, perawat yang menjaga Arga sejak ditemukan selamat. Namun, dengan penampilannya yang sebentar saja sudah bikin penonton kesengsem. Wajah manis Amanda terbayang-bayang di benak pria-pria yang menemani pacarnya menonton ILY from 38.000 FT.

Remaja kelahiran 25 Agustus 2000 ini baru main 4 judul sinetron. Duyung (2015), judul terakhir yang memasangnya jadi pemeran utama, cukup mengangkat namanya dikenal pecinta sinetron. Amanda juga sudah main dua film tahun lalu: Ayah Menyayangi Tanpa Akhir dan 7 Hari Menembus Waktu. Sebelum ILY from 38.000 FT, Amanda juga muncul di Dubsmash Movie bersama Jessica Mila.

Agaknya tak salah jika diprediksi karier akting Amanda ke depannya bakal cerah. Bukan hanya di film, tapi di sinetron. Setelah ILY from 38.000 FT, rasanya kita bakal sering melihat Amanda di sinetron buatan Screenplay Films berikutnya. Sepertinya halnya Nadya Arina yang mencuri perhatian saat main di Magic Hour, lalu bersinar di banyak sinetron. Siapa tahu?