Sukses

Campur Pop dan Etnik, Nuqtah Laris di Taiwan

Band Nuqtah mengusung musik pop etnik hingga dikenal sampai Taiwan.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia tak pernah kehabisan band di Tanah Air. Musisi-musisi yang ada kini semakin bertambah. Salah satunya adalah Nuqtah, band asal Jakarta yang memiliki genre pop dengan warna etnik.

Mengaku pecinta musik Indie, band yang terdiri dari Hamri (vokal), Arta (gitar), Reza (gitar), dan Uway (keyboard) ini, telah memiliki sebuah album bertajuk Cahaya Malamku. 10 lagu Nuqtah yang ada di dalam albumnya diproduseri oleh Warner Music Indonesia.

Band Nuqtah (Ruly Riantrisnanto/Liputan6.com)

Hamri yang asli Kalimantan, awalnya berkarier sebagai seorang drummer. Bahkan ia mengaku sempat menjadi murid Gilang Ramadhan. Pada suatu ketika, ia mengeksplor musikalitasnya dengan menciptakan lagu dan bernyanyi.

Akhirnya setelah bertemu Arta, ia menjadi semakin yakin bernyanyi dan setelah bertemu personel lain, terbentuklah Nuqta. "Kami sudah saling mengenal dari berbagai komunitas musik indie. Saat sudah sama-sama yakin, akhirnya dibentuklah Nuqtah sejak 2015," ujar Hamri kepada Liputan6.com saat berkunjung ke SCTV Tower, Senin (25/7/2016) siang.

Band Nuqtah (Ruly Riantrisnanto/Liputan6.com)

Nuqtah mengusung musik pop dengan nada-nada etnis dengan balutan suara musik tradisional. Tapi justru di situlah nama mereka dikenal di luar negeri. "Lagu kami sudah sampai luar negeri. Bahkan ada yang mengabari kalau di Taiwan, lagu-lagi kami sering diputar," terang Hamri.

Nuqtah memiliki beberapa lagu yang menjadi andalannya. Salah satu yang diakui mereka populer di luar negeri adalah "Kaki Langitku". Menurut seluruh personel, lagu-lagu Nuqtah sangat dikenal di kalangan para Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri.