Sukses

Begini Ending Sinetron Super Puber

Sinetron remaja penuh inspirasi, Super Puber, harus menyudahi penayangannya pada Kamis (28/7/2016) kemarin.

Liputan6.com, Jakarta - Sinetron remaja penuh inspirasi, Super Puber, harus menyudahi penayangannya pada Kamis (28/7/2016) kemarin. Sinetron yang tayang di SCTV sejak 13 Juni lalu ini habis tepat di episode ke-43.

Lantas, seperti apa akhir kisah Joned (Ajil Ditto) dan teman-teman di episode pamungkas Super Puber?

Dimulai dengan berita buruk dari Arab. Tole (Dimas Gabra) harus kehilangan ibunya yang bekerja sebagai TKW disana, untuk selama-lamanya. Joned dkk pun kembali ke Jakarta dan mempersingkat liburan mereka di desa neneknya Fahri (Naufan Raid Azka).

Mawar de Jongh dan Ajil Dito dalam sinetron Super Puber. (dok. SCTV)

Baru selesai dari pemakaman, kali ini giliran Zahra (Aisyah Aqilah) yang harus siap-siap melepas Dito (Ari Irham). Dito mendapat beasiswa sekolah DJ di luar negeri. Sebelum pergi, Dito membuat video perpisahan untuk Zahra. Disitu, Dito juga menyatakan cintanya pada sahabatnya tersebut.

Meski sedih, Zahra juga mendapat kabar bahagia. Ayah Zahra (diperankan Ditmar Hadi) akan segera menikahi Bu Tiwi (Angela Lee). Zahra memang sudah merestui hubungan ayahnya dengan guru kesayangan para murid SMP No. 1 tersebut.

Sementara itu, tak jauh beda dengan Dito-Zahra, kisah Joned-Dania (Mawar de Jongh) juga harus ditutup kesedihan. Dania harus berpisah dengan Joned dan teman-teman barunya karena akan mengikuti ayahnya, Pak Faisal (Surya Saputra) yang dipindah tugaskan ke Papua.

Ada yang sedih, ada pula yang bahagia. Bulbul (Maureen Daryanani) akhirnya menyatakan perasaannya selama ini pada Bondan (Kefan Steward). Bondan pun mengaku jika selama ini ia mengejar Dania hanya demi gengsi bersaing dengan Joned.

Ari Irham dan pemain Super Puber lainnya

Joned-Dania dan semua pasangan lalu memasang gembok di taman cinta. Super Puber kemudian ditutup dengan adegan para pemain menceritakan perannya di Super Puber. Boleh dibilang, Super Puber berakhir manis untuk semua karakternya. Endingnya membuat penggemar setianya merasa puas.

Tak heran, tak ada cuitan negatif dari fans berat Super Puber di timeline Twitter kemarin. Yang ada, mungkin hanya rasa kecewa harus berpisah dengan sinetron kesayangan.

Sejak awal, Super Puber memang sudah tampil beda dengan sinetron remaja lain yang pernah tayang. Sinetron ini menyasar pangsa remaja 17 tahun ke bawah dengan cerita para tokohnya yang baru menginjak masa puber. Jika sinetron remaja lain berkisah tentang anak-anak SMA, Super Puber cukup percaya diri mengedepankan cerita anak-anak SMP.

Sinetron ini juga banyak menghadirkan kisah-kisah remaja yang positif, jauh dari kesan hedon seperti sinetron remaja umumnya. Meski dengan total 43 episode, ScreenPlay Productions sukses memperbaiki pencapaiannya setelah Popcorn yang tayang sebelumnya hanya berjumlah 17 episode. Setelah Super Puber kelar, sinetron apa lagi yang akan dipersembahkan ScreenPlay Productions? Patut ditunggu. (Puj/Gie)