Sukses

Rilis Buku Ke-8, J.K. Rowling: Kisah Harry Potter Sudah Berakhir

Tanggal 31 Juli kemarin, buku kedelapan Harry Potter, Harry Potter and the Cursed Child, dirilis di seluruh dunia.

Liputan6.com, Jakarta Kebanyakan penggemar mengetahui kisah Harry Potter berakhir di platform 3/4, Stasiun King Cross London, 19 tahun setelah Battle of Hogwarts berakhir. Namun, mereka masih terus memupuk harapan, sang pengarang, J. K. Rowling akan membuat cerita baru.

 Buku terbitan terbaru JK Rowling yang diberi judul Harry Potter and the Cursed Child Part I & II di sebuah toko buku, London, Inggris, (31/7). (REUTERS / Neil Hall)

Harapan para muggle penggemar Harry Potter itu kini sudah terkabul. Hari Minggu kemarin (31/7/2016), J. K. Rowling meluncurkan buku kedelapan kisah bocah penyihir yang sekarang sudah dewasa tersebut. Berbeda dari buku-buku sebelumnya yang berbentuk novel, Harry Potter and the Cursed Child dibuat berdasarkan naskah drama pertunjukan teater cerita Harry Potter kedelapan tersebut.

Ratusan bahkan ribuan Pottermania memenuhi toko buku saat peluncuran tengah malam buku tersebut. Sama seperti ribuan penggemar yang mendatangi West End di London untuk menonton pertunjukan teaternya. Tak tanggung-tanggung, para Pottermania datang menonton sambil mengenakan berbagai atribut tokoh kesukaan mereka dalam Harry Potter Saga.

Ketika ditanya, apakah peluncuran buku baru dan pertunjukan teaternya menandakan era baru Harry Potter, J. K. Rowling lansung menjawab, "Tidak, tidak."

"Harry sudah melakukan perjalanan yang panjang selama pertunjukan teater ini, ya, aku pikir kita sudah selesai. Ini adalah generasi yang baru, kau tahu," ujar Rowling seperti dilansir dari Time, Minggu (31/7/2016). "Jadi, aku merasa senang bahwa hal ini diwujudkan secara indah, tapi tidak, Harry sekarang sudah selesai."

J. K. Rowling saat menghadiri preview media Harry Potter and the Cursed Child di London. (Sumber: Time)

Harry Potter and the Cursed Child sendiri dibuat berdasarkan cerita J. K. Rowling oleh penulis naskah, Jack Thorne dan sang sutradara, John Tiffany. Kisah kedelapan ini mengambil latar waktu tepat saat Harry dan teman-temannya yang sudah dewasa berada di Stasiun King Cross untuk melepas anak-anak mereka ke Hogwarts. Diceritakan, Harry Potter saat ini sudah berusia 37 tahun dan bekerja sebagai auror di Kementerian Sihir.

Para penonton yang beruntung--karena mereka ada di London dan bisa menonton pertunjukan teaternya--mengatakan bahwa pertunjukan tersebut sangat magis, dan memenuhi ekspektasi mereka.

Lantas bagaimana dengan Pottermania yang tinggal di kota atau negara lain? Pihak studio Warner Bros sempat menghembuskan isu bahwa akan ada kemungkinan film berdasarkan kisah kedelapan Harry Potter ini akan dibuat.

Apa pun itu, untuk saat ini sepertinya penggemar Harry Potter di seluruh dunia harus merasa cukup dengan bukunya.