Sukses

Sadako vs Kayako, Ini Jadinya Bila Dua Kutukan Beradu

Dua kutukan film The Ring dan Ju-On: The Grudge, dipertemukan dalam Sadako vs Kayako.

Liputan6.com, Jakarta - Selama ini, genre film horor Jepang memiliki dua karakter ikonik, yaitu Sadako dari franchise The Ring dan Kayako dari Ju-On (atau yang juga dikenal dengan The Grudge). Kini, studio film Kadokawa Pictures mempertemukan keduanya dalam film bertajuk Sadako vs Kayako yang telah tiba di bioskop Indonesia.

Seperti halnya Ju-On maupun The Ring, alur cerita dalam Sadako vs Kayako berkutat dengan kutukan dari dua hantu tersebut yang lagi-lagi berfokus pada wanita sebagai korbannya. Namun begitu, awal cerita ini hanya menyorot kutukan Sadako. Kayako baru muncul di pertengahan film.

Film horor Sadako vs Kayako. (Kadokawa)

Korban kutukan Sadako kali ini adalah Yuri Kurahashi (Mizuki Yamamoto) dan Natsumi Ueno (Aimi Satsukawa). Mereka dihantui setan berambut panjang itu setelah tak sengaja membeli video berisi kutukan mengerikan itu. Pada akhirnya keduanya mencari bantuan para pendeta setempat.

Barulah setelah kengerian kutukan Sadako merajalela, fokus film tertuju kepada kutukan Kayako. Kali ini, korbannya adalah pelajar malang bernama Suzuka Takagi (Tina Tamashiro).

Dilanda rasa penasaran karena sering melihat anak kecil di rumah tua depan tempat tinggalnya, ia lalu nekat masuk ke dalamnya. Seperti kita duga, Suzuka akhirnya terkena kutukan Kayako seperti halnya yang terjadi pada karakter dalam film-film Ju-On.

Sadako vs Kayako, film persilangan antara The Ring dan Ju-on. (Kadokawa)

Lalu, apa yang berbeda dari film ini? Kalau ada yang bertanya seperti itu, tentu saja jawabannya adalah bertemunya Sadako dan Kayako! Di sini, penonton diajak melihat realisasi dari khayalan beberapa orang yang bertanya-tanya bagaimana jadinya kalau kedua hantu itu bertemu.

Namun tak sampai di situ. Film ini juga menyajikan dua karakter baru yang tergolong unik. Mereka adalah pendeta pria muda bernama Keizo Tokiwa (Masanobu Ando) dan asistennya yang masih kecil, Tamao (Mai Kikuchi). Mereka bisa dibilang menjadi penyegar utama bagi film ini.

Ditambah lagi, naskah yang ditulis oleh pengarang asli Ju-On, Takashi Shimizu dan pengarang cerita The Ring, Kouji Suzuki ini, memiliki dialog yang cukup kuat. Namun, sutradara Kouji Shiraishi berhasil membuat beberapa dialog serius menjadi cukup menggelitik. Sehingga, bolehlah kita mengklaim bahwa Sadako vs Kayako menyelipkan unsur humor yang cukup kuat.

Sadako vs Kayako, kolaborasi The Ring dan Ju-On. (utbgeek.com)

Banyaknya unsur baru yang bertaburan dalam film ini, bukan berarti tak ada kekurangan sama sekali di dalamnya. Buat yang sering menonton The Ring atau Ju-On, tentu tak akan merasakan kengerian yang lebih dahsyat ketimbang film-film sebelumnya.

Bahkan, kita lagi-lagi disuguhi oleh kematian beberapa karakter yang tak jauh beda halnya dengan Ju-On dan The Ring. Upaya beberapa karakter untuk melenyapkan kutukan saat kedua hantu bertemu, memiliki klimaks yang dirasa kurang memuaskan meskipun cukup banyak momen-momen mengejutkan secara implisit maupun eksplisit.

Sehingga kalau menilai apakah film Sadako vs Kayako memberikan sensasi baru kepada para pecinta The Ring dan Ju-On, rasanya masih ada yang sedikit kurang. Namun, film ini tetap bisa menjadi menu unik bagi mereka yang tak asing lagi dengan franchise kedua film horor ikonik asal Jepang itu. Sadako vs Kayako sudah bisa disaksikan di bioskop seluruh Indonesia.