Liputan6.com, Jakarta Belakangan ini, masyarakat dunia dibuat resah oleh tindakan Google. Pasalnya, Google tampak menghapus kawasan Palestina dari layanan petanya, Google Maps.
Baca Juga
Penghapusan tersebut dikabarkan telah dilakukan sejak akhir Juli 2016 lalu. Tanggapan netizen dunia pun mewarnai internet selama kurang lebih satu minggu ini. Sebagian besar dari mereka merasa geram dan kecewa.
Advertisement
Tanggapan senada pun datang dari solois asal Swedia, Maher Zain. Dirinya menyayangkan tindakan Google tersebut. "Sangat disayangkan. Itu merupakan bentuk ketidakadilan," ujar Maher Zain dalam konferensi pers Maher Zain One Indonesia Tour 2016 di Hotel Mandarin Oriental, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2016).
Sama seperti harapan masyarakat dunia, Maher juga menginginkan agar Google memasukan nama Palestina di layanan Google Maps. "Harapannya semoga dikembalikan. Keadilan itu butuh ditegakkan. Semoga mereka (pihak Google) bisa sadar dan mengembalikan itu," tutur Maher Zain yang disambut tepukan tangan dari para hadirin.
Seperti yang dikabarkan sebelumnya, nama Palestina tidak ditemukan dalam Google Maps. Namun, informasi mengenai kota dan negara tersebut masih tersedia di kotak informasi.
Pihak Google pun telah menanggapi polemik tersebut. "Tidak pernah ada Palestina di Google Maps sejak awal," ujar juru bicara Google. Namun, kekecewaan netizen dunia seakan masih terus berlanjut dan belum terobati. (Rin)