Liputan6.com, Jakarta - Wacana full day school yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy masih menuai berbagai tanggapan dari publik. Banyak pihak yang menerima, tak sedikit pula yang menolak.
Bagi Lukman Sardi, wacana tersebut harus ditanggapi dengan hati-hati. Sebab, menurut dia, masyarakat terutama orangtua tak akan begitu saja menyetujui rencana pemerintah untuk menambah waktu anak di sekolah tanpa maksud yang jelas.
Advertisement
Baca Juga
"Gue rasa perlu dijajakin dulu. Kita enggak tahu apa tujuannya di balik wacana itu, itu harus kita hormatin tapi perlu diuji apakah efektif atau tidak," ujar Lukman Sardi saat ditemui di kawasan Grogol, Jakarta Barat, baru-baru ini.
Ayah tiga anak tersebut menganggap durasi sekolah bukan hal yang penting. "Karena buat gue, pendidikan itu bukan masalah panjang waktunya, tapi bagaimana quality sistem pendidikannya. Itu yang harus dibicarakan," Lukman Sardi menguraikan.
Melanjutkan pendapatnya tersebut, Lukman Sardi merasa bahwa wacana mengenai kebijakan tersebut perlu dikaji lebih jauh. Bagaimana pun, program yang dirancang oleh lembaga pendidikan harusnya berkualitas.
"Programnya gimana, kalau sampai sore itu bikin anak stres atau berkembang apa enggak. Itu yang harus dikaji," Lukman Sardi mengungkapkan.
Sebagai contoh, bintang film Darah Garuda ini membeberkan sistem pendidikan di Finlandia yang menurutnya sangat baik secara kualitas. "Dimana mereka cuma lima jam sekolahnya, enggak ada kenaikan kelas juga. Tapi menghasilkan murid dan siswa berprestasi," ungkap Lukman Sardi. (Rin/Gie)