Liputan6.com, Jakarta Stand Up Comedy Academy 2 (SUCA 2) Indosiar mulai memasuki Babak 21 Besar. Total, sudah 21 komika yang harus gantung mic sejak Babak 42 Besar digelar pada 25 Juli 2016 lalu. Ke-21 komika yang tersingkir tersebut berasal dari 5 mentor.
Berikut, kami turunkan komposisi mentor dan anak didiknya yang sudah close mic maupun yang masih bertahan. Siapa mentor terkuat dengan anak didik yang masih bertahan paling banyak? Dan siapa pula, mentor dengan anak didik paling banyak gantung mic?
Baca Juga
Dimulai dengan Daned Gustama yang kebagian 9 anak didik menjadi yang paling banyak kehilangan. Enam anak didiknya sudah close mic. Salah satunya bahkan adalah favorit calon juara. Syamsuri (Cikarang) jadi komika terakhir dari Tim Daned yang harus close mic, menyusul Kokom (Cianjur), Gian Luigi (Bandung), Rully (Makassar), Pak Baho (Medan), dan Sigit (Bekasi). Tim Daned kini hanya menyisakan Wawan (Bekasi), Ichal (Palu), dan Coki Anwar (Jogja). Dari ketiganya, bisa dibilang hanya Ichal, komika yang potensial bisa terus melaju.
Advertisement
Mana suara pendukungnya @ichalchickent dari Palu? #StandUpAcademy2 pic.twitter.com/lFGRcgcIeh
— Indosiar (@IndosiarID) August 11, 2016
Berbeda dengan Daned, mentor Isman HS yang tahun lalu berhasil mengantar Mas Cemen sebagai juara SUCA dan juga mementori 9 peserta, hanya kehilangan 3 anak didik. Mereka adalah Iman Batax (Medan), Dedi Gigis (Surabaya), dan Ario Sakti (Malang). Isman masih punya 6 komika di timnya. Keenamnya adalah Levi (Karawang), Adnan (Tegal), Coki Pardede (Depok), Ari Rante (Depok), Adit Nganga (Bogor), dan Wanda (Medan). Levi dan Wanda adalah dua komika favorit penonton dan digadang-gadang bakal jadi calon juara SUCA 2.
Cuma bapaknya @LEVI_S_ yang ke konter pulsa, belinya full tank. #StandUpAcademy2 pic.twitter.com/XeNjQlPk3k
— Indosiar (@IndosiarID) August 14, 2016
Sementara itu, sebagai mentor baru di SUCA 2, kinerja Arief Didu tak bisa dipandang remeh. Memegang 8 anak didik, Arief baru kehilangan 4 komika, yaitu Aidil (Bandung), Sugeng (Purworejo), Ilham (Medan), dan Anto Bangor (Jakarta). Komika lainnya yang masih bertahan adalah Ridho Brado (Medan), Aci Resti (Tangerang), Afif Xavi (Jakarta), dan Raim Laode (Wakatobi). Nama terakhir sudah jadi komika unggulan para juri. Sementara tiga lainnya juga selalu sukses dengan materi yang dibawakan.
@RaimLaOde rumah kami dekat laut, balik sedikit laut lepas. Bisa ditabrak lumba-lumba nih #StandUpAcademy2 pic.twitter.com/BGAi5x4H6r
— Indosiar (@IndosiarID) August 8, 2016
Selanjutnya, Mosidik yang harus menjadi mentor untuk timnya yang berjumlah 8 orang hanya kehilangan 3 anak didik, yaitu Amall Buton (Buton), Octa (Blitar), Rizky Teguh (Medan). Kini, Tim Mosidik masih memiliki 5 komika yakni Tomy Babap (Tangerang), Arafah (Depok), Egik (Sidoarjo), Arif Alfiansyah (Surabaya), dan Takdir (Gowa). Di Tim Mosidik, nama Arafah sudah menjadi hits tersendiri. Arafah tak hanya jadi kandidat juara, tapi juga jadi idola para pecinta stand up comedy.
Si @arafahrianti02 lagi gangguin @wandawandow yg lagi nulis materi nih. https://t.co/27F99pYQjs #StandUpAcademy2 pic.twitter.com/VRlQGVSKR9
— Indosiar (@IndosiarID) August 11, 2016
Terakhir, ada Tim Gilang Bhaskara yang sudah kehilangan 5 anak didiknya, yaitu Rizky Biebier (Jember), Indra Turner (Bekasi), Adhit (Jakarta), Arif Brata (Makassar), dan Boy Laode (Makassar). Gilang kini hanya memiliki 3 komika tersisa Anyun (Bandung), Saktiwawan (Malang), dan Fachry (Pare Pare). Melihat performa ketiganya dari Babak 42 Besar hingga kini, Fachry menjadi komika yang mengalami kemajuan paling pesat.
Â