Liputan6.com, Jakarta Koes Hendratmo adalah salah satu artis senior yang merasa kehilangan atas meninggalnya Eddy Silitonga. Kepada Liputan6.com yang menghubunginya pada Kamis (25/8/2016) pagi, host dan penyanyi kawakan ini mengatakan Eddy adalah salah satu penyanyi pencetak banyak hit di era tahun 1970-an dan 1980-an.
"Waktu itu setiap dia mengeluarkan album mesti laku. Mesti semua jadi hit lagu yang dibawakannya," kata Koes Hendratmo. Bagi dia, sosok Eddy Silitonga bisa diibaratkan Afgan atau Glenn Fredly di era sekarang. "Ya bisa jadi seperti Afgan kali ya kalau sekarang," ujar pembawa acara Berpacu Dalam Melodi di TVRI ini.
Â
Advertisement
Baca Juga
Koes Hendratmo yang lebih tua delapan tahun daripada mendiang Eddy Silitonga mengenal cukup dekat sosok penyanyi yang dikenal dengan single "Biarlah Sendiri" itu.
"Eddy pribadi yang hangat. Dia tuh artis super sibuk di eranya dulu. Pernah saya datang ke rumahnya, saya lihat itu kalender dibulatkan semua tanggalnya. Katanya penuh jadwal show-nya hahahaha... Malahan TVRI bikin satu acara show untuk dia lho sekali dalam sebulan kalau enggak salah," kata Koes Hendratmo.Â
Di era 1970 dan 1980-an, Eddy Silitonga memang dikenal sebagai artis yang tak pernah sepi job. "Dia bilang kalau manggung di satu kota, itu bisa di beberapa tempat. Katanya ke saya, 'Abis bagaimana Bang, masyarakat di daerah itu kalau tahu saya datang, ya begitu'. Awalnya di Jakarta yang kontrak cuma satu pihak, eh bisa jadi berhari-hari di kota itu begitu tahu saya datang," kenang Koes Hendratmo.Â
Kini, di ujung usia senjanya, Eddy Silitonga sebenarnya masih cukup aktif manggung di beberapa tempat. Meski tak seaktif dulu, tapi di daerah termasuk negeri jiran masih kangen ingin mendengar lantunan suara merdu Eddy Silitonga.Â
Sayang kini, penggemar mesti kehilangan sosok dengan julukan Si Suara Malaikat itu. Eddy Silitonga meninggal dunia di RS Fatmawati, Kamis (25/8/2016) dinihari karena sakit diabetes dan jantung.