Sukses

3 Komika ini Layak Masuk Final SUCA 2, Apa Alasannya?

Dari 7 komika yang masih memiliki kesempatan ini, Liputan6.com mencoba memprediksi 3 nama yang akan mencapai final nanti.

Liputan6.com, Jakarta Kompetisi lawakan tunggal yang digagas Indosiar, Stand Up Comedy Academy musim kedua (SUCA 2) hampir kelar. Kini, tersisa 7 komika yang memperebutkan gelar juara SUCA tahun ini. Terakhir, Coki Anwar, komika yang kental dengan image gahar tapi berhati cemen, gantung mic dari Grup 2 pada Kamis (1/9/2016) tadi malam.

Sejak memperkenalkan 42 komika yang siap bertarung pada show pertama di Welcoming SUCA 2 pada 24 Juli 2016 lalu, banyak nama yang langsung jadi favorit pemirsa. Beberapa nama juga langsung dijagokan para juri bakal menjuarai kompetisi ini. Sayang, beberapa nama tersebut sudah tersingkir karena ketatnya persaingan antar komika.

Dari 7 komika yang masih memiliki kesempatan ini, Liputan6.com mencoba memprediksi 3 nama yang akan mencapai final nanti. Siapa saja dan mengapa mereka layak ke final SUCA 2? Simak pembahasannya di sini.

2 dari 4 halaman

Raim Laode (Wakatobi)

Tinggal 2 komika yang masih bertahan di Grup 1. Pertama, ada Wawan (Bekasi). Wawan masuk kategori komika yang punya banyak pengalaman di ranah stand up comedy. Ia bahkan juga sudah pernah main film layar lebar. Namun, mengingat final tahun lalu dimana Mas Cemen, Ephy, dan Musdalifah berasal dari jajaran komika baru yang melejit di panggung SUCA, SUCA 2 rasanya juga akan lebih bersahabat dengan finalis dari komika biasa yang bersinar sepanjang kompetisi ini berjalan.

Nama Raim Laode, mahasiswa Universitas Halu Oleo jurusan Pendidikan Sejarah asal Wakatobi boleh dibilang masuk kategori kedua. Sinar Raim, menurut salah satu juri; Ernest Prakasa, berkilau karena ia dianggap berlian yang baru ditemukan. Materi stand up-nya disebut jenius. Penampilannya pun selalu di atas rata-rata. Ditambah kemampuan berbahasa Inggrisnya yang cukup baik. Tak heran, sebab referensi Raim sendiri adalah stand up comedyan luar macam Kevin Hart dan Chris Rock.

Dengan pertimbangan di atas, Raim rasanya layak menjadi salah satu komika yang mampu sampai ke final. Jika pun gagal di final nanti, Raim tak lantas harus kecewa. Nama pemuda kelahiran 28 April 1994 ini pastinya bakal diperhitungkan di ranah stand up comedy Indonesia dan menjadi komika dengan masa depan cerah. Kita tunggu saja.


 

3 dari 4 halaman

Arafah Rianti (Depok)

Dianggap sebagai bintang-nya SUCA 2 sejak tampil nyeleneh di audisi, nama Arafah Rianti yang ada di Grup 2 ini harusnya tak dinilai sekedar hanya karena suara aneh atau paras wajahnya yang cantik. Penampilan absurdnya memang banyak bikin orang geleng-geleng. Arafah tak perlu materi stand up ribet, penuh teknik, atau punya banyak punchline. Setiap bit yang keluar dari mulutnya sudah sukses bikin pecah penonton. Arafah melejit dengan keunikannya yang tak dimiliki komika lain. Ini yang membuatnya cepat punya banyak fans.

Fansnya kini bejibun banyaknya di sosial media. Mengamati akun Instagramnya, sudah diikuti 187 ribuan orang hanya dalam sebulan. Simak pula jumlah penonton video aksi stand up-nya di channel Youtube Indosiar. Dari 8 penampilannya, 4 diantaranya sudah ditonton lebih dari sejuta penonton. Yang lainnya, tercatat ratusan ribu orang. Bandingkan dengan komika lainnya. Mentok, hanya di sekitar angka puluhan ribu saja.

Popularitas Arafah yang menggunung ini meninggalkan para pesaingnya jauh di belakang. Andai saja, SUCA 2 menggunakan format polling SMS, niscaya Arafah yang bakal juara ajang ini. Jika tidak, menjadi salah satu finalis rasanya juga jadi hal yang patut dibanggakan buat mahasiswi UIN Jakarta jurusan Manajemen Pendidikan kelahiran Depok 2 September 1997 tersebut.

Arafah Rianti (instagram)

4 dari 4 halaman

Aci Resti

Namanya baru melesat belakangan, itu pun disebut-sebut karena aksi stand up-nya mengurai materi membawa-bawa nama Arafah. Aci Resti mungkin sedikit mendompleng nama pesaingnya yang sesama komika wanita di SUCA 2 ini. Namun, pemilik nama lengkap Resti Surtika ini sebenarnya juga punya kualitas tak kalah bagusnya dari favorit pemirsa tersebut.

Tiga penampilan terakhirnya selalu mendapat pujian tinggi dari para juri. Terakhir pada Selasa (30/8/2016) lalu, ia bahkan mendapat standing ovation dari Raditya Dika yang terkenal sangat irit pujian. Aci dianggap komika yang makin matang seiring berjalannya kompetisi SUCA 2. Materinya selalu punya sisi kuat, hanya dengan menghadirkan hal remeh sekitar lingkungan. Namun, menurut para juri, justru itulah esensi dari stand up comedy. Yaitu, menyalurkan kegelisahan yang dekat dengan diri sendiri menjadi sebuah cerita yang lucu dan menghibur.

Aci masuk kategori komika yang berhasil untuk hal ini. Jika tak terpeleset, komika kelahiran Tangerang, 12 Agustus 1997 ini rasanya juga layak masuk final. Komposisi Raim-Arafah-Aci Resti di final nanti pun tak hanya akan jadi pertarungan yang berkekuatan seimbang, tapi juga diprediksi bakal sangat menghibur para pecinta stand comedy. Bagaimana menurut anda?


Â