Sukses

Siapa Saja Pejabat yang Biayai Padepokan Gatot Brajamusti?

Sahabat meyakini, bahwa sumber keuangan padepokan Gatot Brajamusti bukan dari uang korupsi.

Liputan6.com, Jakarta Sejak kasus narkoba dan kepemilikan senjata apinya mengemuka, banyak yang menilik kehidupan Gatot Brajamusti. Tak sedikit orang yang mempertanyakan sumber kekayaan yang dimiliki Gatot Brajamusti.

Pria yang akrab disapa Aa Gatot ini sekilas cuma mengandalkan pasokan uang dari padepokannya di Sukabumi, Jawa Barat. Sedangkan karier keartisannya tak mengilap.

Gatot Brajamusti saat menjalani penggeledahan rumahnya. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Sahabat dekat sekaligus salah satu pendiri Padepokan Brajamusti, Wahyuhono Adi Paripurno mengungkapkan beberapa sumber keuangan Gatot Brajamusti. Salah satunya lewat usaha bisnis.

"Ada-lah beberapa usaha Aa, tapi buat apa saya utarakan di sini. Yang penting dia berikan bantuan kepada siapapun dengan ikhlas. Bisnisnya macam-macam ya, ada di Surabaya dan Kalimantan juga," kata Wahyuhono Adi Paripurno di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Selasa (13/9/2016).

"Kalau jenisnya apa, sebaiknya dia yang menjawab. Karena enggak pantas kalau saya yang bilang. Yang jelas bukan dari dana korupsi. Bukan dari dana rakyat yang tersakiti," lanjutnya.
‎
Yang menarik, para pejabat juga turut andil dalam memberikan donasi untuk padepokan milik Gatot Brajamusti. Wahyu menuturkan bahwa banyaknya pejabat yang melakukan konsultasi dan pengobatan akhirnya ikut menjadi donatur tetap.

Tersangka Gatot Brajamusti berada Resmob Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (5/9). kepolisian akan melakukan pemeriksaan terkait dengan penemuan dari 600-an butir peluru. Ada jenis kaliber 9 mili, 32 dan 22 mili. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

"Anda juga bisa jadi donatur kalau mau. Beberapa pejabat pemilik modal kadang-kadang berobat ke sana. Begitu sembuh ya terserah kalau mau kasih (uang). Kalau enggak, ya enggak apa-apa," beber Wahyu. 
‎
Sayangnya, ketika ditanyakan mengenai siapa saja pejabat yang turut andil dalam pendanaan Padepokan Brajamusti, Wahyu enggan bicara banyak.

"‎Pejabatnya macam-macam. Makanya saya katakan Aa Gatot dari mulai orang lepra sampai pejabat enggak ada dibedakan. Cukup banyak (donatur), terkadang memang itu (pejabat). Tapi itu sukarela kok, enggak dimintai berapanya," ujar Wahyu. (Ras)‎