Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu terakhir, film-film animasi klasik Disney kembali bermunculan di layar lebar lewat bentuk live action. Setelah Cinderella, The Jungle Book, Beauty and The Beast, dan Little Mermaid, kali ini yang akan dibuat dalam bentuk live action adalah Mulan.
Bila biasanya penggemar menyambut berita seperti ini dengan gembira, kabar ini justru ditanggapi dengan kekhawatiran para penggemar Disney. Dilansir dari The Independent, Rabu (14/9/2016), para penggemar khawatir Mulan akan diperankan oleh aktris ras Kaukasoid berkulit putih.
Advertisement
Baca Juga
Pasalnya, belakangan ini makin menggejala praktik whitewashing, di mana peran yang aslinya berasal dari sejumlah ras dunia diperankan oleh aktor atau aktris berkulit putih. Lihat saja yang terjadi di film Last Airbender, Ghost in Shell, Doctor Strange, dan lainnya.
Saking khawatirnya, para penggemar Disney sampai membuat petisi yang dialamatkan pada Disney. Mereka ingin memastikan bahwa Mulan diperankan oleh aktris Asia. Apalagi, mengingat film animasi Mulan didasari pada sebuah legenda yang berakar dari negeri Tiongkok.
Hingga berita ini ditulis, petisi dalam situs Care2 ini telah mengumpulkan hampir 90 ribu tanda tangan. Pencetus petisi ini, Natalie Molnar, menyebut bahwa whitewashing memiliki efek berbahaya. "Efeknya bukan hanya pada film itu sendiri, tapi juga bagi penonton dan orang-orang di dunia akting," katanya dalam petisinya.
Anak-anak dari ras selain Kaukasoid yang menonton film ini, misalnya, akan sulit untuk berkaca dan mengidentifikasi diri pada cerita di film ini. "Ini juga akan menjadikan kecantikan kulit putih sebagai standar atau sesuatu yang ideal, padahal bukan ini yang terjadi di Amerika dan juga dunia," ia menambahkan.
Sementara itu, sejauh ini belum dipastikan siapa yang akan memerankan Mulan. Jennifer Lawrence sempat disebut-sebut sebagai pemeran Mulan, tapi informasi ini terbukti tak benar. Kabar yang beredar, Sony akan mengadaptasi film klasik Disney ini dalam versi yang lebih gelap dan lebih dewasa.