Liputan6.com, Jakarta - Pecinta film internasional tentu menyadari kalau selama ini sineas dari Singapura jarang menelurkan film-film yang menjadi hits. Terlebih lagi, pasar film Hollywood selalu merajai bioskop Singapura. Belakangan, sebuah film bertajuk Young and Fabulous bangkit menjadi andalan sineas negeri tetangga itu.
Mengusung genre drama komedi, Young and Fabulous memiliki sentuhan humor khas remaja yang mudah dicerna oleh siapa pun. Para pemain utamanya yang terdiri dari Aloysius Pang, Joshua Tan, dan Joyce Chu, berhasil menghidupkan watak karakter masing-masing di bawah arahan sutradara Joyce Lee.
Advertisement
Baca Juga
Kisah dalam Young and Fabulous mengetengahkan persahabatan para remaja yang terjalin antara Royston (Pang) dan Hao Ren (Tan). Keduanya lalu akrab dengan teman sekelas mereka, seorang gadis dengan watak kurang menyenangkan bernama Violet.
Meskipun memiliki bakat dan cita-cita yang berbeda, ketiganya langsung menemukan minat yang sama, yaitu menjadi cosplayer. Bersama dengan teman lama Royston, Chen (Jeffrey Xu) serta adik Royston, Jordan (Jordan Ng), mereka bertekad untuk memenangkan ajang cosplay terbesar.
Namun sayangnya, untuk mewujudkan impian besar mereka itu, banyak rintangan yang harus dilalui. Mulai dari permasalahan dengan guru dan tema-teman lain di sekolah, orangtua mereka, bahkan hingga sesama cosplayer yang merasa tersaingi.
Namun pada akhirnya, Young and Fabulous mengajarkan kepada kita betapa harga sebuah impian, persahabatan, dan keluarga sangatlah penting bagi masa depan seseorang. Alhasil, banyak hikmah yang bisa dipetik setelah kita menyaksikan film ini.
Menelusuri teknis dalam Young and Fabulous, film ini memang banyak menyajikan adegan komedi yang menggelitik perut kita. Sayangnya, di awal film ini unsur slapstick dan humor yang agak dipaksakan terlalu mendominasi. Sehingga bagi yang sudah kenyang menonton film komedi bakal menganggap adegan-adegan lucu di dalamnya tidak istimewa lagi.
Lalu menyimak karakter-karakternya, watak setiap tokoh dibuat berbeda-beda dan menarik. Kita bertemu dengan Royston yang pemalu dan kikuk, Hao Ren yang percaya diri dan ceplas ceplos, serta Violet yang krisis jati diri karena masalah keluarga.
Ketika memasuki pertengahan film, Young and Fabulous baru terasa berbeda, unik, dan menarik ketimbang film-film drama Asia lainnya. Dari sini, kita bisa menemukan betapa para sineas Singapura juga memiliki bakat terpendam untuk bisa menyajikan tontonan yang mengesankan.
Tak hanya komedi, Young and Fabulous juga menyuguhkan nuansa mengharukan serta emosional di beberapa momen. Hubungan keluarga yang kompleks maupun unik juga digambarkan secara segar dan berbekas di hati. Banyak pula adegan mengejutkan yang dibuat sebagai plot twist dalam film ini.
Untuk urusan cosplay yang menjadi tema utamanya, Young and Fabulous memberikan dunia para cosplayer Singapura yang digambarkan lebih megah. Bahkan, film ini juga memperlihatkan para cosplayer dewasa yang memiliki profesi hebat seperti pilot hingga pengacara.
Banyak referensi manga maupun anime top Jepang. Misalnya saja One Piece, Crayon Shinchan, hingga Doraemon. Jadi kalau ada yang pernah mengenal beberapa kisah manga Jepang, tentu akan tertawa terpingkal-pingkal dengan humor berdasarkan referensi tersebut.
Secara keseluruhan, Young and Fabulous bisa menjadi tontonan yang menggugah terutama bagi para remaja di seluruh dunia, termasuk Asia dan khususnya di Indonesia. Film ini sudah bisa dinikmati di bioskop CGV Blitz terdekat dan tentunya mampu menjadi suguhan pelepas penat kita semua.