Liputan6.com, Jakarta - Shinta Muin meninggal dunia di usia 68 tahun dalam perjalanan menuju rumah sakit MMC Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (20/9/2016) pukul 19.10 WIB, akibat sakit maag.
Dalam tiga hari belakangan, Shinta Muin sempat merindukan sahabat-sahabatnya yang tergabung dalam Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi). Karenanya, Selasa sore, ia bersilaturahmi ke kantor Parfi. Semula kondisinya baik-baik saja, namun setibanya di Parfi ia mengeluh sakit.
Advertisement
Baca Juga
"Di Parfi tadi beliau memang sakit. Sebelum dibawa turun (ke luar gedung) saya sempat kasih makan bubur enam sendok," ujar sahabat Shinta Muin, Yana Achbarie, di Rumah Sakit MMC, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (20/9/2016).
"Dia bilang beberapa kali minta maaf, 'balurin gue pakai balsam'. Aku kasih minyak angin semua. Aku kerik pakai tangan aku. Pas aku balik lagi dia sudah geletak di bawah. Lalu suaminya datang, beberapa kali dia masih minta maaf," kata salah seorang seorang sahabat Shinta Muin di tempat yang sama.
"Sepertinya dia datang ke PARFI berasa di situ rumahnya, di situ juga keluarganya. Dia minta maaf berkali-kali. Saya sempat urut perutnya sambil baca doa. Ya akhirnya, saat didorong keluar gedung pakai kursi roda dia sudah enggak ada," ia melanjutkan.
Shinta Muin berpulang ke pangkuan Yang Maha Kuasa dengan meninggalkan seorang suami dan seorang anak. Rencananya, almarhumah akan dikebumikan di TPU yang sama dengan dua anaknya, di Karet Bivak, Rabu (21/9/2016) selepas azan zuhur.
Shinta Muin dikenal luas sebagai bintang film dan sinetron senior. Ia sempat berperan dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji. Setelahnya ia membintangi sinetron SCTV berjudul Mak Ijah Pengen Ke Mekah.