Sukses

Musik Elektronik Arus Pinggir Jakarta di Dentum Dansa Bawah Tanah

Label rekaman independen Pepaya Records merilis album kompilasi berisi 14 musikus elektronik arus pinggir Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Meledaknya electronic dance music pada 4 tahun belakangan membuat semua penikmat musik elektronik menengok ke tren tersebut. Tapi tak semua tahu bahwa musik elektronik arus pinggir (sidestream) juga semakin menggeliat.

Untuk itu, Pepaya Records dan kolektif seni Studiorama berkolaborasi menggarap sebuah album kompilasi berisi para musikus elektronik underground. Kompilasi itu dinamakan Dentum Dansa Bawah Tanah.

Lewat keterangan tertulis, Aldo Ersan dari Pepaya Records menjelaskan bahwa ia berniat mendokumentasikan lalu menjadi kurator para penggiat musik elektronik arus pinggir kota Jakarta era 2010-an.

14 DJ/produser yang termuat dalam kompilasi Dansa Dentum Bawah Tanah adalah REI, Basement House, Harvy Abdurachman, Django, whoosah, Android 18, Duck Dive, Swarsaktya, Future Collective, Maverick & Moustapha Spliff, Sattle, Sunmantra, Baldi, dan John van der Mijl.

Sunmantra (Foto: klikklip.com)

Menurut Pepaya Records, mereka memiliki potensi untuk merepresentasikan era baru musik elektronik arus pinggir yang relevan dengan situasi saat ini.

Rencananya Dansa Dentum Bawah Tanah akan dirilis pada hari kaset sedunia atau Cassette Store Day Indonesia tanggal 8 Oktober besok. Album kompilasi ini akan dicetak secara terbatas dalam bentuk kaset.

Untuk sampul albumnya dikerjakan dari hasil kolaborasi fotografer Moses Sihombing dan seniman Ratta Bill. Nantinya dalam fisik kaset akan menyertakan kode unduh digital serta liner notes yang ditulis oleh Merdi Simanjuntak (DJ, pengarsip musik, music director) dan Dipha Barus (DJ, produser, personel Agrikulture).

Future Collective (Foto: deathrockstar.club)

Konser untuk proyek ini kabarnya juga akan diselenggarakan disertai penayangan videoklip pada akhir tahun ini. Beberapa sutradara yang terlibat dalam penggarapan videoklip diantaranya Anggun Priambodo, Edwin (Babibuta Film), Adythia Utama, dan Dana Putra (Gundala Pictures).