Sukses

Alasan Pihak Ario Kiswinar Terima Kontrak Eksklusif ‎

Ario Kiswinar hanya ingin ada satu corong mengenai pemberitaan dirinya terkait Mario Teguh.

Liputan6.com, Jakarta - Kisruh persoalan Ario Kiswinar dan Mario Teguh makin melebar. Mulai dari aib masa lalu yang diungkap kembali, hingga motif ekonomi sebagai penyebab kemunculan Ario Kiswinar meminta pengakuan Mario Teguh.

Poin terakhir di atas menjadi sorotan utama pihak Mario Teguh. Ketika memberikan keterangan pers, motivator 60 tahun itu menduga adanya kepentingan ekonomi di balik kemunculan Ario Kiswinar. Kabarnya, Ario Kiswinar cuma mengharapkan uang warisan Mario Teguh yang ditaksir bernilai Rp 40 miliar.

Motivator Mario Teguh (kiri) bersama kuasa hukumnya Elza Syarief menyampaikan keterangan terkait perseteruan dengan Ario Kiswinar Teguh di Jakarta, Senin (10/10). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

"Kalau saya masih miskin apakah Ario Kiswinar akan tetap minta pengakuan? Karena dulu dia menyebut seseorang yang kaya dan pejabat tinggi sebagai ayahnya," tanya Mario Teguh.

Sinyal itu makin terasa ketika Ario Kiswinar dan ibunya, Aryani Soenarto, menerima kontrak eksklusif dengan sebuah media online. Dalam perjanjian, keduanya akan puasa bicara selama beberapa bulan ke depan.

Ditemui usai pemeriksaan Aryani Soenarto di Ditreskrimum Subdit Resmob Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (12/10/2016) malam, pengacara Aryani, Ferry Amahorseya menampik dugaan kliennya menerima tawaran kontrak eksklusif untuk kepentingan materi. Menurutnya, kontrak itu dilakukan supaya pemberitaan yang muncul ke media berasal dari satu sumber.

Ario Kiswinar dan Mario Teguh.

"Jadi begini, sebenarnya Ibu (Aryani) kan punya kegiatan sendiri. Sebagai seseorang yang harus menjalani aktivitasnya, dia mempunyai kegiatan cukup sibuk, begitu juga Kiswinar," kata Ferry Amahorseya.

"Jadi kalau seumpama di sini dan di sana diwawancara, akhirnya nanti tidak sama. Jadi kami ingin satu corong (pemberitaan)," ia melanjutkan.

Berdasarkan alasan itu, pihak Kiswinar hanya akan berbicara dalam acara "Deeper with Deddy" yang dipandu Deddy Corbuzier.

"Jadi yang diinginkan memang satu corong. Kalau ada apa-apa, ya di situ sumbernya. Kalau dengan penyidik kan berkaitan dengan masalah hukum," ucapnya. (Ras)‎