Liputan6.com, Jakarta Ria (Bandung) akhirnya gagal menembus Grand Final Bintang Pantura 3 Indosiar. Meski menjadi satu-satunya anak didik terbaik mentor Didi Kempot-Beniqno, Ria tak mampu mengalahkan tiga peserta wanita lainnya di babak 4 besar yang berlangsung Selasa (18/10/2016) tadi malam.
Baca Juga
Advertisement
Tersingkirnya Ria, membuat pertarungan Grand Final praktis menjadi milik dua mentor wanita: Inul Daratista dan Zaskia Gotik-Jenita Janet. Inul dengan dua anak didiknya: Tika (Bandung) dan Duo Intan (Lampung). Sementara, Zaskia-Jenita yang mendapat sebutan Tim JaGo (Janet-Gotik) mengandalkan Susi (Banyumas).
Seperti Didi-Beniqno, satu mentor Bintang Pantura 3 lainnya yakni Dewi Perssik, juga tak memiliki wakil di Grand Final. Dua anak didik Dewi, Agis (Kuningan) dan Sinta (Cirebon), sudah turun panggung di babak 8 besar grup kedua pada Sabtu-Minggu (15-16/10/2016) lalu.
Lantas, bagaimana peluang ketiga peserta terbaik di Grand Final Bintang Pantura 3 yang akan digelar Rabu (19/10/2016) malam ini? Kami mencoba merangkum profil dan kekuatan mereka dalam catatan singkat berikut. Siapa yang terkuat dan layak jadi juara Bintang Pantura 3? Simak ulasannya di sini:
Susi (Banyumas)
Di Panggung Pilih-Pilih yang digelar 21 September 2016 lalu, penampilan Susi langsung mencuri perhatian keempat mentor. Ia sukses mendapat empat lampu hijau. Karena empat mentor memberi lampu hijau, dara kelahiran 20 Agustus 1992 ini lantas diperbolehkan memilih sendiri mentornya. Susi pun memilih Zaskia-Jenita sebagai mentornya.
Iis Susant, demikian nama populer Susi di ranah dangdut Pantura, sudah malang melintang di berbagai kompetisi dangdut yang diadakan beberapa stasiun televisi. Hasilnya pun tak mengecewakan. Ia menjadi Juara 2 DMD Show, Juara 2 Golden Tiket KDI 2015, dan masuk Nominasi 50 Besar KDI 2015. Susi bahkan juga sudah menelurkan single berjudul "Biar Apa" tahun lalu.
Susi sudah hidup mandiri sejak kecil. Dengan mengikuti berbagai event dangdut, bernyanyi dari panggung ke panggung, menjadi jembatan baginya meraih impiannya menjadi penyanyi dangdut nasional berkualitas. Mimpinya akan tercapai jika ia mampu menjuarai Bintang Pantura 3.
Jika melihat jumlah pengikut akun Instagramnya, Susi rasanya bakal mudah meraup banyak dukungan. Ia memiliki penggemar terbanyak dibanding dua finalis lainnya.
Advertisement
Duo Intan (Lampung)
Duo Intan terdiri dari dua wanita cantik, Masitoh atau Shita dan Leni Marlina atau Lina. Duo ini baru resmi terbentuk pada 6 Februari 2016 silam. Meski begitu, Duo Intan sudah mengasah kariernya selama kurang lebih lima tahun bersama grup musik OM Intan Music Lampung.
Sama seperti Susi, Duo Intan juga telah mengorbitkan satu buah single berjudul "Kamu PHP". Di kota asalnya, Duo Intan sudah cukup dikenal pecinta dangdut. Lagu-lagu mereka bahkan sangat digandrungi oleh masyarakat Lampung.
Duo Intan sendiri tampil perdana pada Panggung Pilih-Pilih yang berlangsung 16 September 2016 lalu. Malam itu, mereka terpilih menjadi salah satu anak didik untuk mentor Inul Daratista. Langkah mereka terhitung mulus hingga masuk Grand Final. Karena kepopuleran mereka, Duo Intan bahkan diprediksi bakal jadi lawan terberat Susi, dalam perebutan gelar juara Bintang Pantura 3.
Â
Tika (Bandung)
Mojang Bandung kelahiran 16 Mei 1985 ini sudah memulai kiprah di bidang tarik suara sejak masih duduk di bangku SMP. Seperti Susi, talenta menyanyi Tika juga diasah di berbagai kontes dangdut di beberapa stasiun televisi. Beberapa prestasi yang berhasil diraih diantaranya adalah Juara Selendang TVRI Bandung, Juara Raja Sawer ANTV, Juara Tarung Dangdut MNC, dan 5 Besar Gerbang KDI 3.
Tika sendiri terpilih masuk tim Inul Daratista pada Panggung Pilih-Pilih yang berlangsung 20 September 2016 lalu. Sebelumnya, Tika bahkan juga sudah sempat tampil di Dangdut Academy Menggoyang Indonesia yang dihelat di Bandung pada 10 September 2016 silam.
Menilik kiprah bermusiknya di Bandung, Tika telah sukses menggarap serangkaian rekaman dangdut, seperti album "Panas" (Pacarku Nakal Sekali), single "Kena Rasanya" dan "Jamur" (Janda Muda di Bawah Umur). Terhitung sudah senior dan ditambah dengan sederet karyanya, Tika rasanya tak bisa dipandang remeh dua finalis lainnya.
Advertisement