Sukses

12 Film Indonesia Diputar di Tokyo International Film Festival

Film Indonesia yang diputar di Tokyo International Film Festival berasal dari era 50-an hingga sekarang

Liputan6.com, Jakarta Ada berita menggembirakan datang dari dunia perfilman Indonesia. Sebanyak 12 film Indonesia akan diputar pada Tokyo International Film Festival yang akan berlangsung pada 25 Oktober sampai 3 November 2016 mendatang.

Film-film ini akan diputar dalam dua program yang berbeda. Salawaku, salah satu nominasi Film Terbaik FFI 2016, akan diputar dalam program "Asian Future" yang menampilkan karya sineas-sineas Asia muda.

Sementara 11 film lainnya, akan dimasukkan dalam satu program khusus, yakni "Croscut Asia #03 Colorful Indonesia". Seperti terlihat dari judulnya, program ini menampilkan sejumlah film yang dianggap mewakili warna-warni sinema Indonesia.

Lovely Man, salah satu film karya Teddy Soeriaatmadja yang diputar di Tokyo International Film Festival (TIFF)

"Untuk fokus tahun ini, kita akan menampilkan 11 film, dari film teranyar sutradara yang telah mapan, hingga film-film unik dan ambisius dari sutradara yang sedang naik daun," begitu keterangan tertulis dari Japan Foundation yang mempersembahkan program ini.

Sutradara muda Teddy Soeriaatmadja mendapat tempat istimewa dalam program ini. Tiga karyanya terpilih dalam festival ini, yakni About A Woman (2014), Something in the Way (2013), dan Lovely Man (2011).

Akan ditayangkan pula film Lewat Djam Malam (1950) hasil restorasi digital, Filosofi Kopi (2015), Sendiri Diana Sendiri (2015), Fiksi (2008), dan Someone’s Wife in the Boat of Someone’s Husband (2013).

Diputar pula film Tanah Air yang ditayangkan tahun ini, yakni Ini Kisah Tiga Dara, Catatan Dodol Calon Dokter, dan Athirah.

Ini Kisah Tiga Dara

Shanty Paredes, salah satu pemain film Ini Kisah Tiga Dara, merasa bersemangat dengan festival ini. Apalagi, ia menganggap film-film Tanah Air yang dipilih merupakan film berkualitas yang layak mewakili Indonesia ke kancah internasional.

"Mudah-mudahan dengan ditayangkannya film-film Indonesia bermutu di kancah TIFF ini, bisa membuka mata dunia bahwa Indonesia bisa memproduksi film bagus. Dan bukannya tidak mungkin mendistribusikan film kita ke jenjang internasional," ujarnya Shanty dalam pesan singkatnya pada Liputan6.com.

Selain film Tanah Air, ada banyak film dari sineas dari berbagai genre. Festival ini dibagi dalam sejumlah program, meliputi perkembangan sinema kontemporer Jepang, karya sineas Jepang Mamoru Hosoda, film-film pemenang festival besar di seluruh dunia, hingga film-film Hollywood klasik.