Liputan6.com, Jakarta Film animasi dari Disney, Beauty and the Beast yang rilis 1991 silam memang membuai dengan jalan ceritanya. Si cantik Belle, gadis desa yang bertemu dengan makhluk mengerikan `The Beast` di kastil.
Baca Juga
Advertisement
Pertemuannya dengan makhluk yang ternyata merupakan pangeran terkena kutukan itu mengubah hidupnya. Kisah penuh keajaiban tentang cinta sejati menjadikan Beauty and the Beast.
Tak hanya lewat film animasi saja, Beauty and the Beast juga dijadikan live action atau film Hollywood, dibintangi Emma Watson. Selain itu, film ini juga dibintangi oleh Ian McKellan, Audra McDonald, Stanley Tucci, Ewan McGregor, serta Dan Stevens sebagai Beast.
Meski terlihat magis, ada beberapa fakta Beauty and the Beast yang ternyata mencengangkan. Bahkan, penggemar pun akan kaget dengan kenyataan tersebut. Apa sajakah itu?
Peri yang Jahat
Diceritakan dalam berbagai dongeng, peri dianggap sebagai penolong yang baik hati. Mereka datang membantu karakter utama dalam menghadapi masalah.
Cerita Disney yang rilis 1991, sang pangeran yang dikutuk menjadi makhluk `The Beast` untuk memberikanya pelajaran. Sebagai pangeran, dia tumbuh menjadi sosok yang egois dan tak memiliki cinta.
Namun pada versi aslinya dalam La Belle et la Bête (1740), sang pangeran dikutuk karena tidak mau menikahi dengan ibu peri. Gambaran mengenai ibu peri tak selalu baik hati dan penuh welas asih.
Lebih dari 4000 Tahun
Cerita Beauty and the Beast diadaptasi dari novel La Belle et la Bête (1740) berhasil ditemukan peneliti di Universitas Durham dan Lisbon. Itu berarti, cerita tentang Beauty and the Beast sudah ada sejak 4000 tahun.
Hebatnya, cerita ini terus berkembang dari mulut ke mulut yang diceritakan oleh orangtua untuk anak-anaknya. hingga akhirnya dibukukan. Para cendekiawan menuliskan cerita Beauty and the Beast pada abad 16 dan 17, diwartakan culturalzeitgeist.
Diketahui, penulis novel adalah Jeanne-Marie Leprince de Beaumont, sastrawan dari Prancis yang membuat novel dari cerita rakyat tentang moral. Setelah itu, cerita ini pun terus menyebar ke seluruh dunia.
Episode yang Terbuang
Selama ini, Beauty and the Beast dikenal masyarakat dengan akhir cerita `The Beast` berhasil kembali ke wajah aslinya sebagai pangeran tampan. Akhirnya, The Beast bisa bersatu bersama Belle.
Namun ada adegan yang dibuang. Akhir cerita The Beast sebenarnya mengerikan, tak layak ditonton anak-anak. Ada adegan saat The Beast membawa bangkai hewan yang baru saja ia bunuh.
Bahkan, adegan saat The Beast bertarung dengan Gaston. Terakhir, tubuh Gaston tergantung di atas atap kastil. Lalu, polisi menemukan mayat Gaston. Dengan sedih, orangtua Gaston menguburkan putranya yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Belle Punya Gangguan Psikologi?
Beauty and the Beast mengajarkan tentang cinta tanpa syarat. Kisah cinta antara si cantik dan buruk rupa yang menggetarkan itu membuat banyak orang jatuh cinta. Namun sebuah pertanyaan muncul mengenai kondisi psikologis Belle.
Laman Buzzfeed mewartakan, Belle mengalami gangguan psikologi karena dianggap berbicara dengan hewan. Menjadi ciri khas Disney--hewan-hewan itu seolah mengobrol dengan Belle--menandakan sang putri adalah sosok yang baik hati.
Namun itu adalah gejala yang dialami penderita skizofrenia atau mengalami delusi, menandakan Belle memiliki masalah psikologi. Bahkan, saat Beast mengajak Belle tinggal di kastil--bisa disebut menculiknya--gadis cantik itu justru jatuh cinta dengan penculiknya. Pertanda Belle terkena sindrom stockholm, kondisi mentah dimana seseorang jatuh cinta dengan penculiknya.
Beauty and the Beast Nyaris Gagal Tayang
Sebelum tahun 1991, Walt Disney sudah beberapa kali membuat Beuaty and the Beast menjadi sebuah film. Namun jalan cerita Beauty and the Beast saat itu dianggap terlalu rumit hingga mengalami kesulitan, hingga akhirnya berhasil dilakukan.
Pada versi 1991, Belle diceritakan hidup bersama ayah dan kakaknya, sang ibu meninggal dunia. Namun sebuah bocoran sempat menyebutkan versi Beauty and the Beast yang seharusnya tayang 1930 lebih mengerikan.
Beberapa kali, Walt Disney berusaha menayangkan Beauty and the Beast. Setelah itu, tahun 1950, Walt Disney kembali mencoba membuat film mengenai Beauty and the Beast. Hingga akhirnya Walt Disney tutup usia pada 1966. Sampai sepeninggal sang kreator, Beauty and the Beast diusahakan untuk tayang, berhaisl menjadi film animasi legendaris hingga saat ini.
Berasal dari Kisah Nyata?
Beauty and the Beast benar-benar hanya cerita dongeng? Itu yang dipikirkan beberapa orang di dunia. Namun beberapa fakta menemukan Beauty and the Beast diadaptasi dari kisah nyata.
Cerita mengenai Petrus Gonsalvus, seorang bangsawan Spanyol di abad-16 yang mengalami hypertrichosis, dimana penderita mengalami pertumbuhan bulu yang ekstrem. Di masa itu, penyakit tersebut dianggap langka dan aneh. Akhirnya, sang bangsawan ditempatkan di sebuah pulau terpencil, dilansir stylist.co.uk.
Sang bangsawan berteman dengan Raja Henry II (tak diketahui apakah Henry dari Inggris atau Prancis) yang memberikan perlindungan terhadapnya. Bahkan, Raja Henry mengenalkan bangsawan yang sosoknya ditumbuhi bulu lebat dengan seorang wanita cantik bernama Catherine. Akhirnya, Petrus dan Catherine menikah.