Sukses

Soal Pemerkosaan, Chris Evans Jijik pada Marlon Brando

Chris Evans baru-baru ini mengungkapkan kekesalannya dengan aksi tak terpuji Marlon Brando pada 1972 silam.

Liputan6.com, Los Angeles - Kabar pelecehan seksual yang dilakukan mendiang Marlon Brando di film Last Tango in Paris rupanya sampai juga ke telinga aktor Hollywood, Chris Evans.

Melalui akun Instagram pribadinya, Chris Evans mengungkapkan rasa marahnya. Dia juga mengaku kecewa dengan apa yang dilakukan sang pemeran utama, Marlon Brando dan sutradara Bernardo Bertolucci kepada Maria Schneider yang saat kejadian tersebut masih berusia 19 tahun.

"Wow, aku tidak akan pernah melihat film ini, Bertolucci (sutradara), atau Brando dengan cara yang sama lagi. Ini lebih dari menjijikkan... Aku merasa marah," ungkap Chris Evans.

Chris Evans

Laman Variety melaporkan, kejadian mengerikan ini dimulai dengan konspirasi antara sang sutradara, Bernardo Bertolucci, dengan Marlon Brando yang di tahun itu menginjak usia 48 tahun.

Bertolucci mengakui bahwa dirinya dan Brando sepakat untuk tidak memberitahu Maria Schneider tentang adegan perkosaan. Keduanya ingin mendapatkan reaksi senyata mungkin dari Maria.

"Aku tidak mau Maria hanya berakting tentang kemarahan dan tindak pelecehan yang diterimanya. Aku ingin dia benar-benar merasakannya," ucap Bertolucci dalam sebuah pengakuannya.

Film Last Tango in Paris sendiri dirilis pada 1972 silam. Ironisnya, selain mendapat banyak review bagus, film itu juga berhasil meraup laba hingga US$1,25 juta dari budget sekitar US$96,3 juta.

"Kesemua cetakan dari film Last Tango in Paris harus segera dihancurkan. Film ini mengandung tindakan pemerkosaan serta aksi penyerangan seksual," kutuk aktris Jenna Fischer.