Liputan6.com, Jakarta Sempat lama vakum, band progressive rock, Montecristo kembali dengan album kedua berjudul A Deep Sleep. Album ini juga sebagai tanda kembalinya Montecristo dalam industri musik Indonesia.
"Kami tetap mempertahankan formula rock yang berkisah. Lewat lirik yang bertutur pesan mengajak pendengar berkontemplasi. Kami percaya musik kendaraan tepat untuk itu," ujar Eric Martoyo sang vokalis saat jumpa pers di Hard Rock Cafe, Jakarta, Rabu (7/12/2016).
Advertisement
Selain Eric Martoyo (vocal), Montecristo juga diisi personel Rustam Effensy (gitar), Fadhil Indra (keyboard), Haposan (bass), Alvin (gitar), dan Keda Panjaitan (drum).
Untuk album terbarunya sendiri, Montecristo mengangkat konsep kematian. Rangkaian lagu dalam kedua album ini bercerita tentang fase di antara dua titik tersebut yakni kehidupan.
Baca Juga
Dari segi musik, album A Deep Sleep dari Montecristo masih mantap mengusung progressive rock. Tentu dengan tingkat kematangan yang tinggi. Albumnya sendiri berisi sepuluh lagu itu mulai direkam sejak 2013 lalu di beberapa studio di Jakarta. Seperti album perdana, A Deep Sleep juga melewati proses mastering di Studio 301 Sidney oleh Steve Smart.
"Secara musikal kami puas. Song writing dan eksekusinya sesuai karakter Montecristo," jelas Fadhil Indra.
Montecristo mempersembahkan album A Deep Sleep untuk seorang sahabat bernama Andy Julias. Pria yang berjasa dalam kancah progressive rock lokal itu meninggal pada 17 Februari lalu.
Rilisan fisik album A Deep Sleep milik Montecristo sudah bisa didapatkan di toko musik jaringan demajors. Sedangkan untuk versi digital diedarkan bulan depan.