DJ Nomor 1 Dunia Tutup Hari Pertama DWP 2016

20161210-DWP-DJ-HZ1 — Penampilan DJ Martin Garrix saat acara festival musik Djakarta Warehouse Project (DWP) 2016 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (10/12). Acara musik ini dimeriahkan sederet DJ ternama dari mancanegara. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Hari pertama Djakarta Warehouse Project (DWP) 2016, Jumat (9/12/2016) sukses berlangsung marak. Seperti sebelumnya, DWP selalu menyedot atensi pencinta electronic dance music (EDM) dari seantero Indonesia bahkan Asia dan dunia.

Untuk aksi pamungkasnya, DJ muda Martin Garrix tampil menutup hari pertama DWP 2016 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Remaja 20 tahun yang baru saja digelari DJ nomor satu di dunia oleh DJ Magazine itu tampil memukau penonton di panggung utama penonton Garudha Land.

Pengunjung bergoyang mengikuti irama music DJ pada acara Djakarta Warehouse Project (DWP) 2016, di Kemayoran, Jakarta, Jumat. (09/12). Pesta dance terbesar di Asia Tenggara diikuti DJ ternama dari mancanegara. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Martin Garrix naik panggung pada pukul 02.30 WIB dan sukses membuat pengunjung DWP 2016 bergoyang hingga fajar. Dari membawakan lagunya sendiri seperti "In the Name of Love" sampai me-remix lagu hit milik The Weeknd.

Di panggung yang sama, sebelumnya tampil juga DJ/produser pemenang Grammy, Zedd, yang telah menuntaskan kerinduan para penggemarnya di Indonesia. Sebelumnya Zedd pernah mampir ke DWP 2013.

Aksi panggung DJ ZEDD saat mengibur penonton dalam acara festival musik Djakarta Warehouse Project (DWP) 2016 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (10/12). Acara musik ini dimeriahkan sederet DJ ternama dari mancanegara. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Namun dalam penampilan Zedd, sepertinya ia terlalu asik memainkan hit-hit EDM milik musikus lain seperti David Guetta, DJ Snake, dan The Chainsmoker.

Padahal Zedd memiliki segudang lagu hit seperti "Clarity," "Stay The Night," "I Want You to Know" dll. Walaupun tetap dimainkan, bisa jadi hit milik musikus lain itu sebagai variasi. Toh penonton tampak tak peduli dan tetap bergoyang sampai pagi.