Sukses

3 Hal di Film Headshot yang Mungkin Luput dari Mata Anda

Mungkin ada beberapa hal yang mungkin luput dari perhatian Anda saat menonton film Headshot

Liputan6.com, Jakarta Headshot, film laga Indonesia terbaru yang tayang sejak 8 Desember lalu, telah mengumpulkan penonton yang cukup banyak, yakni 333 ribu. Dengan angka ini, hanya butuh sekitar 50 ribu penonton lagi agar Headshot masuk dalam daftar 15 film terlaris Indonesia di tahun 2016.

Headshot (Foto: Liputan6.com)

Dengan sinematografi film dan koreografi pertarungan yang apik, tak sulit rasanya bagi penonton untuk larut dalam dunia para gangster di Headshot. Namun, bisa jadi malah ada satu-dua hal yang lolos dari pengamatan para penonton, saking serunya menyaksikan film yang disutradarai oleh Mo Brothers ini. Mungkin Anda salah satunya?

Untuk memastikan, coba Anda cek dahulu tulisan berikut ini. Sebagai peringatan awal, tulisan ini mengandung sejumlah bocoran penting dari film Headshot.

2 dari 4 halaman

Makna Nama

Karakter Ailin (Chelsea Islan) memberikan nama Ishmael (Iko Uwais) pada sesosok pria amnesia yang selama dua bulan ia rawat di rumah sakit. Nama ini, ia dapatkan darii novel ikonis Moby Dick yang ditulis oleh Herman Melville dari abad ke-19.

Pemilihan nama ini jelas bukan kebetulan. Nama ini memiliki makna yang dalam karena terkait dengan identitas Ishmael sendiri.

Dalam Moby Dick, Ishmael adalah satu-satunya orang yang awak kapal pemburu paus Pequod. Ini, sejalan dengan nasib Ishmael di akhir cerita, menjadi yang satu-satunya selamat dari kelompok Lee (Sunny Pang).

Selain itu, Ishmael dalam Moby Dick juga merupakan seseorang pemuda yang tengah mencari jati dirinya yang hakiki, dengan jalan mengasingkan dirinya dari dunia yang sebelumnya ia kenal. Hal serupa, juga terjadi pada Ishmael dalam Headshot, kala ia mencoba melepaskan diri dari gerombolan Lee.

Sebaliknya, nama Abdi yang diberikan pada oleh Lee juga bisa diartikan bahwa bos gangster ini menuntut kepatuhan yang absolut dari anak didiknya ini. Tak heran, ia lantas memilih nama Ishmael untuk dirinya.

3 dari 4 halaman

Benang Merah dengan The Raid 2


Ada satu benang merah antara The Raid 2: Berandal dengan Headshot. Yakni, ada banyak aktor sama-sama muncul dalam kedua film ini. Iko Uwais dan Julie Estelle, yang punya karakter menonjol dan telah populer di masyarakat, jelas langsung terlihat.

Selain keduanya, sebenarnya ada pula dua nama lain yang sama-sama muncul dalam film ini, yakni Zack Lee dan Very Tri Yulisman.

Zack Lee dalam The Raid 2 berperan sebagai Beni, narapidana yang hendak membunuh Uco, karakter yang diperankan oleh Arifin Putra. Di Headshot, Zack Lee masih kebagian tokoh antagonis. Ia bermain sebagai Tanu, anak buah Lee yang bersenjata senapan api.

Sementara Very Tri Yulisman, yang maminkan karakter Besi dalam film ini, dalam The Raid 2 muncul sebagai pria yang dijuluki fans sebagai Baseball Bat Man. Bila dalam The Raid 2 ia kerap tampil tandem dengan Julie Estelle, dalam Headshot ia lebih sering beraksi sendiri.

4 dari 4 halaman

Senjata Makan Tuan

Bila Anda perhatikan baik-baik, banyak karakter antagonis dalam film ini tewas dengan senjatanya sendiri. Pertama, Tejo (David Hendrawan) yang bersejata senapan. Ia tewas ditembak oleh Ishmael dengan senjatanya.

Dalam pertarungan selanjutnya, Besi juga terbunuh dengan tongkat besi yang selalu dibawanya. Begitu pun dengan Rika. Senjata andalannya, sebilah pisau kecil, tak hanya berpindah ke tangan Ishmael. Tanpa sengaja, Ishmael juga membunuh Rika dengan pisau kecil ini.

Tak hanya para karakter antagonis utama dalam film ini, salah seorang anggota geng yang menyerang Ailin, juga akhirnya meregang nyawa dengan senapannya sendiri.

Kematian seperti ini, ternyata juga banyak muncul dalam film The Raid 2: Berandal. Nampaknya, ada kesan puitis dan senjata kesayangan yang tiba-tiba berbalik menjadi mesin pembunuh bagi pemiliknya sendiri.