Liputan6.com, Jakarta Tahun 1970 sampai 1990 bisa jadi adalah masa kejayaan musisi rock di panggung musik Indonesia. Tak hanya jadi selera kaum Adam, musik rock kala itu juga digandrungi oleh kaum Hawa. Hal itu terbukti dari banyaknya lady rocker yang bermunculan saat itu, sebut saja Nike Ardilla, Nicky Astria, dan Mel Shandy.
Band rock lokal pun banyak bermunculan, mungkin bagi mereka yang baru lahir tahun 90an nama-nama band seperti Edane, Elpamas, Whizzkid, dan Sket terdengar asing di telinga. Tapi, bagi mereka yang hidup di era tersebut konser-konser band cadas ini selalu dipadati oleh penonton, lagu-lagu mereka pun seringkali jadi hits di radio-radio sebagai media yang lagi digandrungi kawula muda, maklum stasiun TV saat itu hanya TVRI.
Eksistensi music rock tanah air kala itu tak lepas setelah God Bless menunjukkan taringnya sebagai pionir band rock tanah air. Band yang pernah menjadi band pembuka Deep Purple pada 1975 memiliki musikalitas bermusik tinggi yang dihasilkan para personelnya. Grup band yang digawangi oleh Ahmad "Iyek" Albar seolah tak pernah lekang dimakan zaman.
1970-an
Pada era ini selain sebagai tahun kelahiran God Bless juga ditandai dengan gonta-ganti personel akibat berbagai sebab. Pada awalnya, God Bless bukanlah band yang memiliki lagu, mereka terbiasa membawakan lagu-lagu orang lain, seperti Kansas, Easy Beast, Genesis, Deep Purple, pada setiap penampilan mereka sampai akhirnya merilis album perdana pada tahun 1975.
Advertisement
1980-an
Setelah beberapa bulan dipersiapkan bahkan sebelum memulai rekaman akhirnya album "Cermin" lahir dan dianggap sebagai album representasi dari pemberontakan God Bless terhadap dominasi industri rekaman yang ketika itu dianggap mencekokkan komersialisme pasar musik yang ketika itu didominasi musik pop bertema cinta.
Pada tahun 1988 God Bless akhirnya melahirkan album come back "Semut Hitam" yang kala itu meledak di pasaran dengan hitsnya seperti Rumah Kita, Semut Hitam, atau Kehidupan. Dari segi penjualan, album Semut Hitam merupakan album terlaris God Bless.
1990-an
Setelah melalui masa vakum cukup panjang, akhirnya pada 1997 seusai reuni para personel Bless terlahir album "Apa Kabar" sekaligus ditandai dengan pengunduran diri Eet Sjahranie dari formasi God Bless.
2000-an
Setelah vakum semenjak reuni tahun 1997, tahun 2002 God Bless kembali dengan formasi baru yaitu Ahmad Albar(vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bass), Abadi Soesman (kibor), serta dua kakak beradik Inang Noorsaid (drum) dan Iwang Noorsaid (kibor). Tahun 2007-2008 God Bless kembali vakum karena sang vokalis, Ahmad Albar, tersandung masalah hukum. Selesai menjalani jeratan hukum God Bless kembali berkeliling tanah air menghibur penggemar setianya.
2016
Achmad Albar, Donny Fattah, Jockie Soerjoprajogo, Teddy Sudjaja, dan Ian Hantono mencoba menginspirasi generasi muda lewat single Semangat Baja Anthem hasil kolaborasi dengan musisi tanah air.
Bersama para musisi ternama Indonesia seperti Armand Maulana, Koil, dan Marcello "Ello" Tahitoe God Bless merilis video kolaborasi membawakan hits legendaris mereka yang berjudul "Semut Hitam".
Dalam video berdurasi hampir lima menit menunjukkan eksistensi God Bless sebagai salah satu band legendaris Indonesia. Semangat pantang menyerah sekaligus merayakan keberhasilan mereka melewati beberapa dasawarsa ingin disebarkan God Bless kepada para musisi lainnya agar terus semangat dalam mengejar impian mereka.
Lewat lagu ini, para musisi dan God Bless ingin mengingatkan kita semua untuk selalu konsisten dan terus maju melakukan apapun yang sudah kita mulai. Semangat Baja The Anthem merupakan sebuah persembahan dari God Bless dan juga musisi papan atas Indonesia untuk menyebarkan "Semangat Baja" bagi para musisi lainnya yang ingin mengejar mimpi mereka.
Powered by :
SEMANGAT BAJA