Sukses

Main Film Ini, Lolox Punya Pengalaman yang Baunya Tak Terlupakan

Dalam Security Ugal-ugalan, Lolox bermain sebagai seorang petugas keamanan yang sering ketiban sial.

Liputan6.com, Jakarta Komika bertubuh besar Nugroho Achmad alias Lolox, akan muncul dalam sebuah film komedi terbaru berjudul Security Ugal-ugalan.

Dalam film dari MD Pictures ini, Lolox bermain sebagai seorang petugas keamanan yang menjadi anak buah Indro Warkop yang kerap ketiban sial. 

Cuplikan Security Ugal-ugalan (Instagram)

 

Ternyata ada sebuah peristiwa tak terlupakan yang dialami jebolan sebuah ajang stand up comedy di satu stasiun televisi swasta ini dalam proses syuting film yang akan tayang 19 Januari 2017 tersebut. 

"Adegan ini ada di trailer filmnya, waktu saya jatuh di selokan," kata Lolox saat bertandang ke kantor Liputan6.com, di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (29/12/2016).

"Untung take-nya cuma sekali. Kan bajunya cuma ada satu, celananya yang ada dua. Baunya itu lo..," kata Lolox menambahkan.

Pemain film Security Ugal-ugalan, Lolox saat mengunjungi kantor Liputan6.com, Jakarta, Kamis (29/12). (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Lolox juga membuat pengakuan, bahwa pada awal mula ia bermain film komedi, ia agak sangsi menjalani adegan slapstick seperti ini.

"Awalnya dulu waktu menjalani adegan slapstick seperti ini hati agak-agak enggak bisa nerima. Ada ideologi 'aku kan stand up comedy aku enggak boleh kayak gini'," kata Lolox.

Setelah ngobrol dengan Indro Warkop yang juga bermain dalam film ini, pikirannya pun menjadi lebih terbuka. "Dulu sebelum ngobrol sama Om Indro (Warkop), kita ngerasa stand up comedy lebih punya kelas sendiri. Ternyata setelah masuk ke akting, kita masih jauh di bawah," kata Lolox.

Pemain film Security Ugal-ugalan, Indro Warkop saat mengunjungi kantor Liputan6.com, Jakarta, Kamis (29/12). (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Indro lantas menambahkan, bahwa salah besar bila orang lantas menganggap rendah humor slapstick. "Legenda seperti Charlie Chaplin itu slapstick juga," katanya.

Ia berpendapat bahwa perbedaan genre dalam film komedi ini hanyalah masalah selera. Ia lantas menjelaskan humor slapstick dengan perumpamaan es puter yang merakyat dengan es krim yang harganya lebih mahal.

"Belum tentu juga yang kelas atas itu enggak suka es puter. Misalnya saya mampu beli es krim, tapi saya tetap milih es puter, karena saya sukanya es puter," kata Indro Warkop.