Liputan6.com, Jakarta Penggemar aksi gila-gilaan ala xXx, silahkan bersorak. Film xXx: State of Union yang gagal total itu akhirnya bisa dianggap tak pernah ada, dilibas oleh kembalinya sang legenda, Xander Cage, dalam xXx: Return of Xander Cage.
Siapa bilang Xander Cage(Vin Diesel) tewas tercabik-cabik dalam ledakan di Bora-Bora? Selama beberapa tahun ia hidup mengasingkan diri. Namun jangan salah, ia tetap beraksi gila-gilaan bak pahlawan, dan tentunya digilai wanita. Lantas, apa kabar Gibbons (Samuel L. Jackson)? Ternyata ia masih berkeliling merekrut agen baru. Namun satu ketika, sebuah satelit dari luar angkasa jatuh tepat di lokasi Gibbons bertemu dengan seorang calon agen.
Gibbons, dikabarkan tewas dalam ledakan itu. Tak cuma di lokasi itu, satelit mulai berjatuhan di penjuru bumi.
Advertisement
Baca Juga
Para petinggi intel dunia berkumpul. Ternyata biang keladi malapetaka ini adalah sebuah perangkat mini berkekuatan mengerikan: Kotak Pandora. Lewat kotak kecil ini, siapa pun dapat mengontrol puluhan ribu satelit yang mengorbit di bumi. Sayang, piranti berbahaya ini justru direbut Xiang (Donnie Yen), pria tak dikenal yang lantas menghilang tak tahu rimbanya.
Xiang punya kaki tangan lain dengan kemampuan nyaris seperti manusia super, salah satunya si cantik yang mematikan, Serena (Deepika Padukone).
Tak ada jalan lain, wakil Pemerintah Amerika Serikat, Jane Marke (Toni Collette) akhirnya menarik keluar Xander Cage dari persembunyiannya. Pria berkepala plontos ini akhirnya kembali berlaga. Setelah jatuh bangun dan menghadapi sejumlah pengkhianatan, kali ini Xander Cage membentuk tim dengan orang-orang yang ada di luar perkiraannya.
Yang Penting Terlihat Keren
Percuma rasanya mengandalkan logika saat menonton xXx: Return of Xander Cage. Tinggalkan saja akal sehat di depan pintu bioskop sampai film selesai.
Bukan apa-apa, rasanya tokoh utama film ini butuh lebih dari sembilan nyawa untuk menyelesaikan satu saja adegan sulit dalam film ini. Lihat saja gaya Xander Cage meluncur dengan papan ski dari perbukitan dan bermotor di tengah laut. Bahkan dua adegan ini termasuk lebih masuk akal ketimbang yang muncul di ujung film yang disutradarai oleh D.J. Caruso ini. Â
Ya, seperti film-film sebelumnya, franchise xXx memang diniatkan sebagai pemuas fantasi penonton maskulin, soal sosok macho yang begitu sempurna. Dan film ini, tak malu-malu untuk mengakuinya sendiri dalam satu kutipan dialog di akhir film ini. Bahwa yang penting dalam xXx adalah bahwa mereka menghajar lawan, membawa pulang cewek, dan kelihatan keren saat melakukannya.
Tak peduli film ini mustahil atau tidak, pokoknya yang penting para jagoan di film ini kelihatan keren.
Untungnya—berbeda dengan Ice Cube—Vin Diesel kelihatan lebih luwes memainkan karakter yang ‘pokoknya keren’ seperti ini. Namun untungnya tak hanya Vin Diesel saja yang kelihatan hebat dalam film ini. Donnie Yen dan Deepika Padukone juga ikut mencuri perhatian.
Terutama Donnie Yen yang cukup menonjol lewat koreografi tangan kosongnya yang memberi warna tersendiri bagi film ini.
Di luar unsur keren atau tidaknya aksi laga dalam film ini, sebenarnya tak ada lagi kelebihan xXx: Return of Xander Cage.Â
Plot cerita terbilang tipis. Begitu pula dengan chemistry antar para pemainnya. Dinamika karakter pendukung seperti Nicks (Kris Wu), Adele Wolff (Ruby Rose), Talon (Tony Jaa), Tennyson (Rory McCann), juga tak berkembang dari awal hingga akhir film. Bahkan boleh dibilang mereka lebih terasa sebagai ‘tim hore’ di bawah bayang-bayang Vin Diesel – Deepika Padukone – Donnie Yen.
Meski begitu, dengan jalinan adegan laga yang terbilang rapat dan bumbu humor di film ini, tak sulit membayangkan penggemar berat laga—dan franchise xXx—yang bakal terhibur dengan film ini.
Nah, soal kemustahilan yang ada di xXx: Return of Xander Cage, anggap saja hiburan eskapisme untuk otak yang lelah dengan tekanan sehari-hari.
Advertisement