Sukses

Saat Tio Pakusadewo Menampar Adipati Dolken

Adipati Dolken pun hanya bisa menerima kondisi itu.

Liputan6.com, Jakarta Adipati Dolken ditampar oleh aktor senior Tio Pakusadewo. Kejadian tersebut terjadi lantaran aktor muda 25 tahun itu mengecewakan Tio Pakusadewo. Eits, nanti dulu. Kejadian itu hanya terjadi di film terbaru mereka, Pertaruhan.

Bagi pria yang sempat dekat dengan Eva Celia itu menuturkan, adengan penamparan tersebut dilakukan dengan nyata. Hal itu semata-mata dilakukan untuk kebutuhan film agar lebih hidup.

Film Pertaruhan rencanananya tayang pada 9 Februari 2017. Dibintangi oleh Adipati Dolken, Aliando Syarief, Giulio Parengkuan, Jefri Nichol, Widika Sidmore, Tyo Pakusadewo, dan Silvia Anggraini. (Galih W. Satria/Bintang.com)

"Om Tio memang seperti itu, kita merasa kalau sentuhan beneran itu reaksi yg memancing emosi juga," ujar Adipati Dolken ditemui saat gala Premier film Pertaruhan di Senayan City, Jakarta Pusat, Jumat (3/2/2016) malam.

Meski adegan dilakukan secara nyata, akan tetapi sesuai koridor. Tetap ada batasan-batasan yang dilakukan saat Tio melayangkan tangannya ke wajah Adipati Dolken.

"Dia (Tyo Pakusadewo) gamparnya tetep dikontrol cuma penuh emosi," ujar Adipati Dolken.

Film ‘Pertaruhan’ bercerita tentang kehidupan empat orang saudara laki-laki yakni Ibra (Adipati Dolken), Elzan (Jefry Nichol), Amar (Aliando Syarief) dan si bungsu Ical (Giulio Parengkuan).

Mereka hidup sederhana bersama ayah mereka, Pak Musa (Tio Pakusadewo) yang bekerja sebagai satpam di sebuah bank. Walaupun gajinya kecil, tetapi Pak Musa adalah orang yang loyal dan berdedikasi tinggi pada pekerjaannya. Ia pekerja keras yang bekerja untuk keluarganya.

Keluarga sederhana ini sudah kehilangan ibu sejak si bungsu, Ical dilahirkan. Kehilangan istri yang biasa mengurus rumah tangga dan anak-anak membuat Pak Musa gamang dalam membesarkan anak-anaknya. Hubungan antara dirinya dengan ketiga anaknya yang telah beranjak remaja tidaklah harmonis, dan seringkali terjadi pertengkaran di antara mereka.

Hingga suatu ketika Pak Musa diberhentikan dari pekerjaanya. Bersamaan dengan itu, penyakit paru-paru yang dideritanya semakin parah dan membuatnya jatuh sakit. Ibra, sebagai anak tertua lalu mengumpulkan saudara-saudaranya untuk mencari jalan keluar penyembuhan ayah mereka. Tetapi mereka terkendala dengan biaya perawatan di rumah sakit. Pengobatan sang Ayah harus diopname, sikap rumah sakit pun sangat kejam dan tak peduli dengan keadaan ekonomi mereka.

Keempat bersaudara itu pun lalu berusaha kesana kemari mengumpulkan uang untuk biaya pengobatan sang ayah. Termasuk mendatangi bank tempat Ayah mereka pernah bekerja selama 20 tahun. Tapi di situ Ibra, malah bukan hanya mendapat penolakan namun juga hinaan.

Adipati Dolken (Herman Zakharia/Liputan6.com)

Selalu menemui jalan buntu, akhirnya kakak beradik ini mengambil keputusan yang sangat nekat demi kesembuhan sang ayah. Cara yang mereka pilih itu bukan saja berbahaya tetapi juga mengancam keselamatan jiwa mereka.

Cara apakah yang dipilih oleh empat bersaudara itu? Bisakah mereka menolong ayah mereka?

Video Terkini