Liputan6.com, Jakarta Film Fifty Shades of Grey dianggap sebagai salah satu karya erotis di abad modern. Jalan ceritanya berkisar kisah cinta ala Cinderella: si kaya dan si miskin.
Baca Juga
Advertisement
Sang pengusaha tampan Christian Grey (Jamie Dornan) tertarik pada wanita yang menjadi pegawainya, Anastasia Steele (Dakota Johnson). Christian Grey menyukai BDSM--singkatan Bondage and Discipline, Sadism and Masochism (perbudakan, disiplin, sadis, dan masokis)--memilih Anastasia Steele untuk memuaskan hasrat seksualnya.
Sebagai perjanjian, keduanya melakukan hubungan intim hanya di atas kertas, tanpa ikatan atau cinta. Seiring berjalannya waktu, Christian Grey ternyata benar-benar jatuh cinta kepada Anastasia Steele.
Film ini banyak menampilkan adegan vulgar antara pemerannya, termasuk simulasi seks yang terlihat begitu nyata. Wajar saja, Fifty Shades of Grey menjadi film fenomenal meski banyak kritikan pedas Nyatanya, Fifty Shades of Grey mendulang sukses hingga dibuat sekuel, Fifty Shades Darker (2017).
Namun adegan seks dalam Fifty Shades of Grey dianggap masih biasa saja oleh beberapa kritikus film. Ini dia enam film yang dianggap menampilkan adegan seks yang indah, dilansir dari berbagai sumber. Apa sajakah itu?
Don’t Look Now
Film klasik Don't Look Now rilis 1973, diperankan Julie Christie dan Donald Sutherland. Jalan ceritanya sederhana, mengenai kisah pasangan suami-istri yang baru saja kehilangan anaknya.
Namun pasangan ini mencoba bertahan, melawan kesedihan. Sayangnya, harapan tak sesuai dengan kenyataan. Film thriller dengan adegan pembunuhan ini ternyata juga disisipi dengan nuansa seks.
Ada adegan seks yang membuat penonton terbuai dalam adegan antara Julie Christie dan Donald Sutherland. Laman Aksmen menuliskan, Donald Sutherland berusaha menghibur istrinya dari kegelisahan dan depresi.
Hasrat dan emosi menjadi satu, membuat pasangan suami-istri ini melampiaskannya di atas ranjang. Beberapa penonton menyebut, adegan seks itu terlihat sangat nyata.
Advertisement
Color of Night
Color of Night (1994) diperankan aktor gaek Bruce Wills dan Jane March. Film ini seolah menjadi paket lengkap bagi penikmat film berbau sadis, bergenre erotis dan thriller. Ceritanya mengenai Dr Bill Capa (Bruce Wills), seorang psikolog dan psikiater yang justru merasa sangat depresi setelah melihat pasiennya bunuh diri dengan cara melompat.
Bill Capa pindah untuk memulai hidup baru bersama rekannya. Namun rekannya itu ternyata dibunuh, pelakunya belum tertangkap. Bill Capa sempat dijadikan tersangka. Sayangnya, bukti tak cukup kuat.
Bill Capa justru bertemu dengan seorang gadis aneh yang seperti jelangkung (datang tak dijemput, pulang tak diantar). Bill Capa sempat terjerat oleh Rose (Jane March) yang ternyata juga mengidap masalah psikologi: kepribadian ganda karena kehilangan suadaranya.
Adegan seks yang dilakukan Bruce Wills dan Jane March dinilai sangat aneh saat dua orang depresi tengah berhasrat. Tak hanya dilakukan di atas ranjang, keduanya melakukannya di kolam renang. Penonton yang menyaksikannya mengaku aneh, tapi juga menantang ketika keduanya melakukan oral seks hingga bergelut di air.
Antichrist
Antichrist merupakan film horor yang diperankan Willem Dafoe dan Charlotte Gainsbourg. Film yang sempat diprotes oleh suatu agama ini memberikan kengerian terhadap penonton secara nyata.
Namun Antichrist yang rilis 2009 juga banyak menampilkan adegan seks vulgar yang terlihat nyata. Di awal film, penonton disuguhkan oleh aksi ranjang Willem Dafoe dan Charlotte Gainsbourg.
Cerita pun berlanjut. Saat keduanya sibuk berhubungan intim, rupanya anak mereka memanjat jendela kamar yang sangat tinggi dan terjatuh, hingga tewas. Charlotte Gainsbourg merasa sangat kehilangan akhirnya sampai dibawa ke rumah sakit. Willem Dafoe yang seorang psikiater tak percaya dengan rumah sakit, memilih merawat istrinya sendiri.
Willem Dafoe mengajak sang isrti berlibur ke sebuah tempat terpencil. Masalah pun terjadi, ketika Charlotte Gainsbourg menjadi kecanduan seks untuk menghilangkan rasa sedihnya. Saat suaminya tak bisa melayani, Charlotte Gainsbourg melakukannya dengan benda apa pun, termasuk tongkat di tangannya.
Advertisement
Last Tango In Paris
Last Tango In Paris, salah satu film klasik yang menampilkan adegan seks terparah di layar. Film yang diperankan oleh Marlon Brando, Maria Schneider, dan Jean-Pierre Léaud itu memberikan simulasi terhadap kekerasan seksual yang dilakukan pasangan.
Film ini juga banyak menampilkan adegan sadis hingga menyebabkan kontroversi. Film yang beredar di bioskop telah dianggap "bersih", banyak adegan yang dipotong karena dianggap mengganggu. Ceritanya mengenai Paul (Marlon Brando), seorang pria yang depresi karena kehilangan istrinya yang mati bunuh diri.
Paul bertemu wanita asing berwajah eksotis saat ingin menyewa apartemen. Akhirnya, keduanya memutuskan menyewa apartemen bersama, terlibat dengan hubungan seksual tanpa ikatan. Bahkan, keduanya sama sekali tidak saling mengenal untuk bertukar nama.
Beberapa adegan yang dilakukan Marlon Brando dan Maria Schneider, termasuk butter scene yang terus dibicarakan hingga saat ini. Maria Schneider yang saat itu barus berusia 19 tahun pun dipuji karena kepiawaiannya berakting, dengan menunjukkan wajahnya yang polos.