Sukses

Band Feromone, Menuju Pasar Internasional Berkat Bulan Ramadan

Berkah puasa di bulan Ramadan menimbulkan berkah tersendiri bagi band Feromone.

Liputan6.com, Jakarta - Di Indonesia, band yang mengusung genre pop rock alternatif dengan sentuhan psychedelic sudah mulai jarang bermunculan. Beruntung bagi penggemar genre tersebut. Kini ada band indie pendatang baru bernama Feromone yang memiliki latar belakang cukup unik.

Terbentuk di Jakarta sejak 27 Juni 2015, Feromone terdiri dari empat sekawan yang kerap berkumpul di bulan suci Ramadan. Dari situlah mereka berbincang-bincang mengenai musik yang ternyata semuanya memiliki kesukaan yang sama. Akhirnya, disepakatilah untuk membentuk sebuah band yang diberi nama Feromone.

Feromone, band indie asal Jakarta. (Facebook)

Feromone sendiri diambil dari nama sejenis zat kimia Pheromone yang aslinya dari kosakata bahasa Yunani kuno, yaitu Phero (menanggung) dan hormone (hormon). Zat tersebut merupakan faktor kimia yang dikeluarkan untuk memicu respon sosial pada anggota spesies yang sama (dikenal juga sebagai "aroma daya tarik").

Diharapkan dengan nama tersebut, band yang beranggotakan Andi Yusuf (vokal), Indra Sandy (gitar ritme), Boy Angga (gitar melodi), Andis bright (bas), Julian Riezky (keyboard), dan Mahrizal (drum) ini, bisa menarik masyarakat global untuk mendengarkan musik-musiknya.

Logo Feromone, band indie asal Jakarta. (Facebook)

Terinspirasi oleh pengalaman pribadi, Feromone telah berhasil menciptakan sebuah album berisi 10 lagu yang dirilis di Indonesia. Beberapa lagu yang telah mereka ciptakan di antaranya adalah "Menggapai Bintang", "Not Your Fault", "Bad Clown", dan "Sederhana Saja".

Feromone telah mempromosikan lagu-lagunya di radio-radio Indonesia dan band ini merilisnya secara internasional dengan lagu-lagu bahasa Inggris. Diharapkan, langkah mereka tersebut bisa memenuhi harapan masyarakat musik internasional.