Sukses

Wow, Film Animasi 3D Kelas Dunia Dibuat oleh Siswa SMK di Kudus

Film animasi karya siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Raden Umar Said di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ini tengah menjadi buah bibir.

Liputan6.com, Jakarta Pembakaran hutan dan minimnya ruang terbuka hijau menjadi salah satu penyebab terjadinya pemanasan global—global warming. Dilansir Liputan6.com, Rabu (24/10/2016), akibat pemanasan global, International Union for the Conservation of Nature (IUCN) memprediksi bahwa orangutan akan punah dalam 10 tahun kedepan.

Padahal, pemanasan global bisa dicegah. Salah satunya penanaman sejak dini kepada anak anak mengenai sikap peduli lingkungan untuk menjaga kelestarian alam, yang secara perlahan bisa membentuk sikap moral dan tingkah laku teladan bagi anak. Misalnya mengajarkan kebiasaan menanam dan menyiram tanaman dirumah atau memelihara dan menyayangi binatang.

Selain cara di atas, bisa pula melalui media visual atau film. Nah, baru-baru ini akan hadir sebuah film animasi tiga dimensi (3D) yang menyisipkan nilai moral mengenai keselarasan alam. Adalah Pasoa dan Sang Pemberani.

Film animasi karya siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Raden Umar Said di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ini menjadi buah bibir di kalangan masyarakat. Pasalnya, selain dibuat oleh pelajar SMK, kualitas proses produksi film animasi itu pun bisa dibilang berkelas internasional.

Film animasi itu menceritakan sebuah kerajaan yang terusik oleh makhluk misterius. Makhluk yang bernama Pasoa itu, kerap menghalangi rencana pembangunan di sekitar kerajaan, seperti komplek pasar sampai pembangunan lapangan balap.

Sang raja pun marah dan menugaskan prajurit kerajaan untuk memburu hewan tersebut, hidup atau mati. Di sinilah Amet Mude sang Pemuda Pemberani mengungkap alasan mengapa Pasoa selalu mengganggu ketentraman Kerajaan.  

Film animasi ‘Pasoa dan Sang Pemberani’ menyisipkan pesan moral dan kearifan lokal Indonesia. Dari cerita tersebut, bisa berfungsi sebagai media pendidikan kepada anak.

Tak mustahil, cerita yang seru mengenai kewajiban menjaga kelestarian alam itu tertanam dengan baik oleh anak-anak. Alhasil, anak-anak akan mengerti betapa pentingnya menjaga alam.

Sebuah ruangan di RUS Animation Studio, Kudus, Jawa Tengah

Dalam pembuatannya, animasi 3D tersebut dilakukan di sebuah ruang kelas sekolah yang dinamakan RUS Animation Studio. Para siswa yang belajar mampu mengerjakan proses pembuatan film animasi 3D, mulai dari naskah, storyboard, desain karakter, hingga menjadi produk film lengkap dengan efek visual dan pencahayaan.

Bekerjasama dengan Djarum Foundation, program kurikulum tersebut dikembangkan guna mempersiapkan tenaga kerja yang mampu menciptakan animasi 3D dengan kualitas dunia.

Di samping itu, RUS Animation Studio menggunakan software yang setara dalam pengerjaan film animasi 3D dunia, seperti Autodesk Maya dan The Foundry Nuke Studio.

Salah satu animator Walt Disney menjadi pengajar di RUS Animation Studio

Bicara fasilitas, tak akan maksimal tanpa pengajar yang berpengalaman dalam dunia animasi. RUS Animation Studio memboyong Woody Woodman animator yang telah berpengalaman di Walt Disney Animation Studio untuk menjadi pengajar tamu. Ia sempat terlibat dalam pembuatan film animasi dunia, seperti Brother Bear, Tarzan, dan Lilo & Stitch.

RUS Animation Studio juga mengandeng penyanyi Isyana Sarasvati untuk mengisi soundtrack film animasi tersebut.

Sebelumnya, RUS Animation Studio sudah membuat gebrakan di Tanah Air. Tepatnya pada saat acara Popcon Asia 2016 yang digelar di Jakarta Convention Center lalu.

(Baca: http://showbiz.liputan6.com/read/2579415/animasi-karya-anak-bangsa-curi-perhatian-di-popcon-asia-2016 )

Nah, penasaran? Jangan sampai ketinggalan Film 3D Pasoa dan Sang Pemberani tayang pada 4 Maret di SCTV. Don’t miss it!