Â
Liputan6.com, Jakarta Mungkin tak banyak orang tahu bahwa hari ini, Selasa (28/2/2017), adalah hari penyakit langka internasional. Hari terakhir di bulan Februari, memang didedikasikan untuk meningkatkan pemahaman publik terhadapp keberadaan sejumlah penyakit langka di dunia.
Film, adalah satu media yang tepat untuk hal ini. Selain karena sifatnya sebagai media massa yang menjangkau publik secara lebih luas, film juga merupakan salah satu bentuk hiburan yang populer.
Advertisement
Baca Juga
Sebaliknya, media juga banyak mengangkat kasus-kasus penyakit langka sebagai tema filmnya. Selain memancing keingintahuan banyak orang, sisi manusiawi dari para pasien penyakit ini pun menjadi sumber drama tersendiri.
Film-film yang mengangkat penyakit langka sebagai tema cerita, banyak yang sangat layak untuk ditonton. Bahkan beberapa di antaranya masuk dalam film-film yang diperhitungkan di ajang Piala Oscar. Liputan6.com, merangkum beberapa di antaranya.
The Elephant Man
Film peraih delapan nominasi piala Oscar di tahun 1981 ini bercerita tentang seseorang yang diperkirakan mengalami sindrom Proteus, neurofibromatosis atau elephantiasis. Akibatnya, sang penderita memiliki bentuk fisik yang sangat ganjil.Â
Film yang dibintangi oleh Anthony Hopkins ini diangkat dari kisah nyata Joseph Carey Merrick, yang ditampilkan di sirkus orang-orang aneh karena penampilan fisiknya. Ia bahkan dianggap monster oleh sejumlah orang.Â
Frederick Treves (Anthony Hopkins), seorang dokter yang ingin mengobati Merrick, mendapat tentangan dari dewan rumah sakit.
Â
Advertisement
Lorenzo’s Oil
Film yang mendapat dua nominasi Oscar ini mengangkat cerita tentang pasangan suami istri Odone, yang dikaruniai seorang anak lelaki semata wayang.
Belakangan diketahui bahwa putra mereka mengidap penyakit langka adrenoleuodystrophy. Ini, adalah penyakit fatal yang mengakibatkan kelumpuhan pada penderitanya. Saat dokter angkat tangan, pasangan suami istri ini lantas berpacu dengan waktu, mencari pengobatan alternatif untuk anak lelaki mereka.
Film yang diangkat dari kisah nyata ini mendapat dua nominasi Oscar 1993, salah satunya untuk sang aktris utama, Susan Sarandon.
Paa
Tak hanya Hollywood, para sineas Bollywood juga merasa bahwa sejumlah penyakit langka menarik untuk diangkat ke layar lebar. Salah satunya adalah film drama komedi Paa, yang dibintangi legenda sinema India, Amitabh Bachchan.
Uniknya, Amitabh Bachchan memerankan karakter seorang anak 13 tahun bernama Auro, seorang penderita progreria. Sementara ayah Auro, Amol, diperankan oleh anak Amitabh Bachchan, Abhishek Bachchan.
Progreria sendiri, adalah penyakit genetis langka yang membuat pengidapnya menua secara dini dan sangat cepat.
Paa berkisah tentang kisah ayah Auro, Amol, seorang politisi ambisius. Karena telah lama berpisah dengan ibu Auro, Amol dan anaknya ini sama sekali tak mengetahui jati diri masing-masing. Amol, bahkan ingin memanfaatkan kondisi Auro untuk meningkatkan citra dirinya. .
Advertisement
Extraordinary Measures
Film Extraordinary Measures yang dibintangi oleh Brendan Fraser dan Harrison Ford ini, mengangkat kelainan pompe. Ini, adalah penyakit genetis langka yang mengakibatkan kerusakan otot dan sel saraf.
Dalam film ini, Brendan Fraser memerankan karakter John Crowley, seorang ayah yang dua anaknya divonis menderita penyakit ini. Ia kemudian menghubungi seorang peneliti penyakit ini, yang risetnya tengah tersendat-sendat.
The Boy in the Plastic Bubble
Film televisi ini mengisahkan seorang lelaki yang menderita immunodeficiencies, atau imunitas tubuh yang sangat rendah, yang sangat parah.
Seperti judul filmnya, karakter Tod Lubitch yang diperankan John Travolta harus mengenakan baju khusus yang mengamankannya dari udara luar. Pasalnya, udara yang tak terfilter pun mampu membunuhnya.
Film ini terinspirasi dari kisah nyata David Vetter, yang benar-benar harus hidup di dalam gelembung raksasa demi bisa bertahan.
Advertisement
The Theory of Everything
Film yang diangkat dari kisah hidup ahli fisika Stephen Hawking ini, dinominasikan sebagai Film Terbaik dalam Oscar 2015. Sementara Eddie Redmayne dinobatkan sebagai Aktor Terbaik dalam perannya di film ini.
Stephen Hawking, menderita amyotrophic lateral sclerosis (ALS), yang menyebabkan kematian sel-sel otaknya. Hawking divonis menderita penyakit ini saat ia berusia 21, dan dokter memperkirakan ia hanya mampu bertahan hidup dua tahun lagi.
Namun hingga kini Stephen Hawking masih bertahan, bahkan tetap menyumbangkan pemikiran briliannya dalam ilmu pengetahuan, meski tubuhnya terpenjara kelumpuhannya.