Liputan6.com, London Minggu lalu, Emma Watson mengejutkan publik lewat sebuah pemotretan di majalah Vanity Fair. Pasalnya, aktris yang melejit lewat perannya sebagai Hermione di film-film Harry Potter ini tampil topless di pemotretan tersebut.
Tak ayal, Emma Watson langsung mendapat kritikan bertubi-tubi. Bahkan banyak yang menganggap pernyataan Emma bahwa ia adalah seorang feminis, hanya bualan karena aksi buka-bukaannya tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Tak mau berdiam diri, Emma Watson langsung menjawab kritikan-kritikan tersebut. Ia tak habis pikir mengapa predikat seorang wanita sebagai feminis, gugur karena menampilkan payudaranya di depan kamera.
"Aku enggak tahu apa sih hubungannya payudaraku dengan feminisme?" katanya dalam sebuah wawancara dengan Reuters, seperti dikutip dari E! News, Senin (6/3/2017).
Ia mengatakan kritikan yang ia dapatkan ini membuatnya sadar bahwa selama ini, terdapat salah pengertian terhadap feminisme. "Feminisme adalah tentang memberikan pilihan pada perempuan. Feminisme bukan tongkat yang digunakan untuk memukul perempuan lain. Ini tentang kemerdekaan, pembebasan, persamaan. Aku enggak begitu mengerti apa hubungannya hal ini dengan payudaraku, ini membingungkan," ujarnya.
Selama ini, Emma Watson memang termasuk vokal untuk urusan feminisme. Ia beberapa kali berbicara di PBB soal hak wanita. Ia juga melucurkan HeForShe, sebuah kampanye yang mendorong pria untuk ikut aktif melawan ketidaksetaraan yang dialami perempuan.