Liputan6.com, Jakarta Puncak pemilihan Puteri Indonesia 2017 telah sukses diselenggarakan stasiun televisi Indosiar pada Jumat (31/3/2017) malam. Namun terdapat sedikit kesalahan pada acara yang disiarkan secara langsung tersebut.
Saat menggelar konferensi pers terkait hal tersebut, Mega Angkasa, selaku Sekretaris Dewan Juri pemilihan Putri Indonesia 2017 menjelaskan kronologi sesaat sebelum insiden terjadi.
Advertisement
"Secara informal, di ruang juri kita sudah bulat (menyepakati) Bunga sebagai juaranya. Lalu saya ulang kembali, 'Apakah benar juara satu Bunga?' Setelah setuju saya tuliskan," terang Mega Angkasa saat konferensi pers pada Senin (3/4/2017) sore di gedung Indosiar, Jakarta.
Baca Juga
Keterbatasan waktu yang dimiliki dewan juri pemilihan Putri Indonesia 2017 itulah yang membuat Mega Angkasa salah meletakkan nama Bunga Jelitha dalam kolom pemenang.
"Mohon maaf, saya salah tulis. Seharusnya Bunga Jelitha di kolom juara, tetapi saya tulis di kolom Runner up 2, dan itu sampai ke Choky. Dia tidak salah, karena beliau hanya membaca. Saya selaku sekretaris dewan juri yang menulis, saya yang salah. Jadi tidak ada penggantian pemenang, dan tidak ada rekayasa," tambahnya lagi.
Memiliki tujuh menit untuk menuliskan nama-nama pemenang Putri Indonesia 2017, membuatnya tak memerhatikan lagi formulir yang tercetak terbalik. "Seharusnya juara 1, kemudian runner up 1, dan 2. Ini justru runner up 2, 1, baru Puteri Indonesia."
Mendengar nama Bunga Jelitha diumumkan sebagai pemenang runner up 2, para juri pemilihan Putri Indonesia 2017 pun bereaksi. Mega yang mengetahui kekeliruan tersebut langsung naik ke atas panggung untuk melihat file.
Ternyata benar, ada kekeliruan dan Mega pun langsung memberitahu Choky Sihotang sebagai pembawa acara pemilihan Puteri Indonesia 2017. Jadi bukannya mengganti nama pemenang.
"Saya dan Zizi atas nama dewan juri minta maaf, untuk kekeliruan, nama dan gelar, kepada tiga besar dan akan diulang," cetus Choky di atas panggung.