Liputan6.com, Jakarta - Band beraliran pop-punk kian menjamur di Indonesia, terutama di kalangan pecinta musik Indie. Salah satu yang sedang eksis saat ini adalah band asal Malang, Dogies Barks.
Band yang digawangi oleh Yoshua (vokal/bass), Gaby (vokal latar/gitar), Reza (gitar), dan Rony (drum) itu, menghadirkan format musik dengan lantunan yang cukup keras tapi masih enak di telinga. Band yang berdiri pada tahun 2012 itu juga memiliki kisah unik di balik pemilihan nama band.
Advertisement
Baca Juga
Ya, sebelum menjadi Dogies Barks, band yang sudah menciptakan dua album ini awalnya hanya memakai kata Dogies sebagai nama band. "Dogies Barks awalnya cuma Dogies saja karena kami semua pecinta anjing. Nah alasan berubah menjadi Dogies Barks karena biar keren saja," ungkap Yoshua kepada Liputan6.com, di SCTV Tower, Jakarta, dalam program Akustik Plus.
Lebih lanjut, pada tahun ini Dogies Barks kembali meluncurkan single anyar mereka berjudul "Mati". Lagunya bercerita tentang kisah seorang laki-laki yang sudah mati rasa karena ditinggal pasangan. Tema tersebut sering ditemukan dalam kehidupan percintaan sehari-hari.
Namun berkat warna suara yang unik dari dua vokalisnya, Yoshua dan Gaby membuat lagu ini menjadi sangat enak didengar. Apalagi alunan gitar yang khas dengan gebukan drum yang tegas kian menambah asyik lagu ini.
"Single terbaru berjudul 'Mati' ini menceritakan seorang cowok yang sayang banget sama pasangannya, tapi si cewek pergi begitu saja. Namun lama kelamaan, si cewek sadar dan mau balik ke cowok itu. Sayangnya si cowok menolak karena sudah mati rasanya," ujar Reza. (Ian/Rul)
Nah, penasaran, simak aksi Dogies Barks di video akustik plus satu ini: