Liputan6.com, Jakarta - Isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan) tengah menjadi topik hangat di Tanah Air selama beberapa waktu terakhir. Hal itu lah yang kerap mendatangkan perbedaan pendapat yang seringkali berujung konflik.
Melihat kenyataan tersebut, Jakarta Performing Arts Community (JPAC), sebuah komunitas nirlaba yang berfokus pada seni pertunjukan, akan menggelar drama musikal West Side Story karya Arthur Laurents. Drama musikal itu akan digelar di Graha Bhakti Budaya, Taman Islmail Marzuki, Jakarta, 12-14 Mei 2017.
Advertisement
Baca Juga
Drama musikal West Side Story merupakan pertunjukan berlisensi Music Theatre International (MTI) pertama di Indonesia oleh komunitas teater lokal. Drama musikal legendaris itu telah memenangkan berbagai penghargaan tertinggi di Tony Awards dan menyabet 10 Academy Awards, termasuk kategori Film Terbaik.
West Side Story yang pertama kali dipentaskan pada tahun 1957 itu menceritakan tentang dua geng yang berseteru, Jets dan Sharks karena perbedaan ras, pendapat, dan prasangka. Tony dari Jets dan Maria dari Sharks saling jatuh cinta, tapi tidak disetujui oleh keluarga dan sahabat mereka. Kisah cinta mereka mengakibatkan perseteruan yang penuh kekerasan dan tragedi.
Melalui drama musikal itu, JPAC ingin berpesan bahwa perbedaan tidak seharusnya menjadi penyebab konflik, tapi sebuah kesempatan untuk saling belajar dan memahami satu sama lain. JPAC juga ingin membuktikan bahwa kemampuan pelaku seni di Jakarta tidak dapat diremehkan mengingat West Side Story merupakan salah satu pertunjukan musikal tersulit yang pernah ada.
Tak hanya itu, JPAC pun menunjukkan kepedulian terhadap seni pertunjukan, terutama dunia teater musikal, pada produksi kali ini. JPAC akan mendonasikan sebagian dari keuntungan penjualan tiket kepada Theatre for Life, sebuah program teater untuk anak-anak muda kurang mampu di Depok, Jawa Barat.