Aktor Indonesia Bintangi Pertunjukan Teater di Amerika

Liputan6.com, Jakarta Seniman teater Tanah Air Rizal Iwan mendapat satu kesempatan langka, yakni mencicipi panggung teater Amerika Serikat. Ia, tampil dalam pertunjukan "Forgotten Kingdom" di Rorschach Theatre, Washington DC, Amerika Serikat.

Dilansir dari DC Theater Scene, Senin (1/5/2017), ini adalah debut pertama Rizal di panggung teater Amerika Serikat. Ia akan tampil dalam pementasan yang digelar pada 21 April hingga 21 Mei 2017 ini.

"Saya bermain sebagai Yusuf, anak seorang mantan pemimpin di Kepulauan Riau, yang mengunjungi rumah seorang misionaris Amerika Serikat dan keluarganya untuk memenuhi permintaan sang ayah. Ini mengantarkan pada tarik menarik antara dua pria yang memiliki keyakinan berbeda ini," ujarnya pada wawancara dengan media tersebut.

Performa Rizal sebagai Yusuf, mendapat pujian kritikus DC Metro Theaters Arts. Ia dinilai menampilkan akting yang berjiwa dalam menampilkan satu sosok yang sangat provokatif dalam hal spiritualisme.

"Forgotten Kingdom" sendiri, ditulis oleh Randy Baker, nomine Helen Hayes Awards. Ia menjelaskan tema besar pertunjukan ini adalah benturan kebudayaan antara seorang misionaris dari Amerika Serikat dan muslim pribumi yang tak ingin berpindah agama.

Naskahnya sendiri ia buat sebagai tesisnya di tahun 2012. Ia juga sempat mengadakan pembacaan naskah ini di Jakarta pada awal tahun ini. "Saat di Jakarta aku bertemu dengan Rizal Iwan, aktor Indonesia yang kubawa untuk memerankan Yusuf dalam produksi teater ini," ujarnya kepada DC Metro Theater Arts.

Sementara sutradara pertunjukan ini, Cara Gabriel, mengaku senang bisa bekerja sama dengan Rizal Iwan. Ia mengaku bisa belajar sejumlah hal tentang Indonesia dari Rizal, tanpa menggeneralisir bahwa semua orang berpikiran serupa dengan aktor ini.

Hanya saja, ada satu masalah saat keduanya bekerja sama. "Salah satu budaya Indonesia yang sering kami bicarakan adalah sopan santunnya (dan ini juga sangat ditampilkan di pertunjukan), jadi soal tantangan bekerja sama dengan Rizal, menurutku adalah bahwa ia terlalu sopan," katanya.

Carla Gabriel mengaku bahwa aktor Amerika Serikat umumnya vokal dalam mengemukakan pendapat yang bertentangan dengannya. Hal sebaliknya dilakukan oleh Rizal. Namun belakangan, saat keduanya makin dekat, sang aktor makin sering mendebatnya.

"Saat kita berkenalan lebih dekat, dia mendebatku terus dan menjadi perusuh di ruang latihan. Tidak, aku bercanda. Dia betul-betul hebat," kata Carla.