Sukses

Dengarkan 6 Lagu Ini Bikin Merinding, Ingat Tumpukan Dosa?

Beberapa lagu ini terus terngiang di pikiran, membuat teringat dosa yang menumpuk di Bulan Ramadan.

Liputan6.com, Jakarta Bulan Ramadan dianggap sebagai momen paling penting bagi umat Islam. Selama sebulan penuh, orang muslim yang bertakwa diperintahkan berpuasa dan memohon ampunan kepada-Nya.

Tak heran selama sebulan penuh suasana religius mestinya terasa, terutama di Indonesia yang mayoritas rakyatnya beragama Islam.

Atmosfer Ramadan pun menyebar ke segala elemen kehidupan, termasuk industri musik Tanah Air. Pelaku seni berlomba-lomba melempar karya untuk dinikmati di bulan suci.

Sampai sekarang ada beberapa lagu yang terhitung legendaris sebagai tembang religi sepanjang masa. Bukan hanya di layar kaca, di pusat perbelanjaan pun lagu-lagu itu diputar juga.

Akhirnya, beberapa lagu religi yang dinyanyikan artis ternama ini pun kembali populer. Padahal, lagu-lagu ini telah cukup lama dirilis.

Lalu apa sajakah yang tak asing lagi saat bulan Ramadan? Liputan6.com merangkumnya dari berbagai sumber.

2 dari 7 halaman

Tombo Ati

Lagu "Tombo Ati" dari Opick membuat penikmat musik terhenyak dengan liriknya. Karya yang dirilis 2004 silam ini sebenarnya versi aslinya merupakan dendangan di jaman Wali Songo saat menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa dengan pendekatan seni.

Lagu "Tombo Ati" juga seolah menjadi lagu tema di Bulan Ramadan. Berbagai acara, termasuk yang ditayangkan di stasiun televisi memutarnya. Lagu ini menggambarkan `obat hati` yang harus dilakukan manusia agar hidup lebih tenang.

Opick. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Lagu ini berisi ajaran Islam agar selalu mengingat Allah SWT. Selain itu, vokal Opick yang merdu membuat lagu ini terdengar makin syahdu.

"Obat hati ada lima perkaranya, yang pertama, baca Qur’an dan maknanya. Yang kedua, sholat malam dirikanlah. Yang ketiga, berkumpullah dengan orang sholeh. Yang keempat, perbanyaklah berpuasa. Yang kelima, dzikir malam perpanjanglah. Salah satunya siapa bisa menjalani moga-moga Gusti Allah mencukupi," lirik lagu Opick yang penuh makna."

 

 

 

3 dari 7 halaman

Para PencariMu

Lagu "Para PencariMu" dari Ungu dirilis 2007 silam. Lagu ini sangat akrab di bulan Ramadan karena memang dijadikan sebagai lagu tema sinetron unggulan di SCTV, Para Pencari Tuhan yang diperankan Deddy Mizwar.

Lagu "Para PencariMu" ini memiliki melodi yang ramah di telinga penikmat musik. Padahal, lirik lagunya membuat pendengar merinding, mengingatkan pada kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan memohon ampunan dosa.

Ungu Band (Liputan6.com/Herman Zakaria)

Selain itu, lagu ini juga membuat penikmat musik menyadari artis kepasrahan, semua hal itu ada di genggaman Sang Khalik. Saat teringat dosa, hanya kembali ke jalan yang benar membuat hidup lebih berarti.

"Akulah para pencarimu ya Allah. Akulah yang merindukanmu ya robbi. Tunjukanku jalan yang lurus tuk tetapkan langkahku," begitulah sepenggal lirik lagu "Para PencariMu".

 

4 dari 7 halaman

Demi Masa

"Demi Masa" lagu yang dinyanyikan Raihan, dirilis 2000 silam. Lagu ini merupakan harmonisasi yang indah dari vokal grup nasyid asal Malaysia. 

Lagu ini mengajarkan manusia untuk tidak merugi dalam hidup. Saat manusia kehilangan lima hal ini, maka akan menyesalinya seumur hidup.

Raihan (Facebook)

Ketika lima hal ini hilang, dosa pun makin menumpuk. Apalagi kesempatan biasanya hanya datang sekali seumur hidup. Sejatinya lirik lagu ini adalah intisari terjemahan surat Al-Ashr dari Alquran.

"Gunakan kesempatan yang masih diberi moga kita takkan menyesal. Masa usia kita jangan disiakan karena ia takkan kembali. Ingat lima perkara sebelum lima perkara. Sehat sebelum sakit. Muda sebelum tua. Kaya sebelum miskin. Lapang sebelum sempit. Hidup sebelum mati."

 

5 dari 7 halaman

Jangan Menyerah

D'Masiv merilis lagu "Jangan Menyerah" pada 2009 silam, menjadi salah satu lagu yang juga sering diputar selama bulan Ramadan. Lagu yang dinyanyikan dengan alunan melodi yang ramah di telinga ini sarat akan makna.

"Jangan Menyerah" berhasil membawa pulang piala dari AMI Awards, dianggap sebagai karya yang patut diacungi jempol. Lagu ini membuat penggemar merasa berdosa karena lupa untuk bersyukur.

D'Massive (Liputan6.com)

Meski tengah menghadapi ujian di depan mata, pasti selalu ada jalan keluarnya. Hanya dengan doa dan bersabar, masalah akan teratasi.

"Syukuri apa yang ada. Hidup adalah anugerah. Tetap jalani hidup ini. Melakukan yang terbaik. Tak ada manusia. Yang terlahir sempurna. Jangan kau sesali. Segala yang telah terjadi," beginilah Rian vokalis band ini membawakan lagu itu. 

 

6 dari 7 halaman

Lailatul Qadar

"Lailatul Qadar" merupakan lagu yang dibawakan Gigi, membuat penggemar teringat dosa-dosanya selama ini. Meski dibalut dalam nuansa rock, vokal Armand Maulana membuat penikmat musik merinding.

Single ini sejatinya lagu lawas milik Bimbo di tahun 1980-an, yang termasuk ke dalam album Qasidah modern.

Lagu ini mengingatkan pentingnya memaknai malam Lailatul Qadar di bulan suci. Saat itu, semua makhluk hidup di muka bumi juga bahagia menyambutnya.

Gigi Band (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Saat momen yang disebut Malam Seribu Bulan itu datang, dosa-dosa manusia akan diampuni. Itu adalah waktu terbaik ketika manusia merintih mengingat semua kesalahannya.

"Inilah malam seribu bulan. Ketika cahaya sorga menerangi bumi. Ketika cahaya sorga menyinari bumi. Inilah malam seribu bulan. Ketika Tuhan menyeka airmata kita. Ketika Tuhan menyeka dosa-dosa kita."

 

7 dari 7 halaman

Akhirnya

Lagu "Akhirnya" dinyanyikan oleh Oddie Agam, dan dibawakan lagi oleh beberapa artis lain di Indonesia, termasuk Gigi dengan versi akustik. Lagu yang dirilis 1990-an ini sangat kental dengan nuansa Ramadan karena lirik lagunya.

Lagu ini menggambarkan tentang kesalahan dan dosa yang diperbuat manusia. Padahal, Tuhan telah memberikan berkah dan rahmat-Nya.

(Andy Masela/Bintang.com)

Namun manusia tetap saja lalai dan lupa. Hingga akhirnya, manusia menyadari kesalahannya dan kembali ke jalan yang lebih baik. Pencipta lagu Deddy Dhukun begitu pas menemukan kata-kata yang membuat kita jatuh bersujud menyadari kesalahan dan kekhilafan.

"Kusadari akhirnya. Kau tiada duanya. Tempat memohon beraneka pinta. Tempat berlindung, dari segala mara bahaya. Oh Tuhan mohon ampun. Atas dosa dan dosa, selama ini aku tak menjalankan perintahMu. Tak pedulikan namaMu. Tenggelam melupakan diriMu," sepenggal lagu yang membuat penikmat musik terhenyak.

 

Â