Liputan6.com, Jakarta - Ustaz Soleh Mahmud alias Ustaz Solmed mengutarakan kekecewaannya terhadap Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura. Ustaz Solmed menyesalkan sulitnya akses menghubungi KBRI ketika dirinya ditahan Imigrasi selama 6 jam di Singapura.
Ustaz 33 tahun itu mencoba menelepon pihak KBRI sebanyak dua kali, tapi tak ada yang mengangkat.
Advertisement
Baca Juga
‎"Saya cukup menyesalkan. Seyogyanya KBRI di manapun harusnya 24 jam siaga. Kalau ada yang telepon harusnya diangkat, apalagi tugasnya mungkin untuk melindungi. Misal ada WNI menelepon. Kalau teleponnya enggak diangkat gimana mereka tahu ada WNI yang sedang kesulitan," kata Ustaz Solmed, saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (7/6/2017).
‎
"Ini jadi ujian dan pelajaran semualah. Lalu, kalau telepon tidak diangkat, gimana bisa mendampingi saya karena mereka kan tidak tahu saya ada di mana?" ujarnya.
Kekecewaan Ustaz Solmed pun makin terasa lantaran pihak KBRI tak kunjung datang hingga dirinya kembali pulang ke Indonesia. ‎Apalagi, ia sama sekali tak memiliki pendamping saat diinterogasi petugas di Singapura.
"Sampai saya pulang pun tidak ada yang datang. Tapi enggak apa-apa, karena saya sudah ikhtiar sebagai WNI. Saya sudah telepon dua kali enggak diangkat dan saya tweet siapa tahu ada yang bisa menyambungkan ke KBRI. Di sana pun saya sendirian, enggak ada siapa-siapa," kata Ustaz Solmed. (fei)‎