Liputan6.com, Jakarta - Di balik kesuksesan penayangannya di seluruh dunia, kontroversi terus melanda Wonder Woman. Beberapa negara mulai melarang penayangan film yang dibintangi Gal Gadot itu. Setelah dilarang di Libanon dan Algeria, kini giliran Tunisia yang mengambil tindakan.
Disampaikan Variety.com, perilisan Wonder Woman di bioskop telah dihentikan terlebih dahulu menjelang jadwal pemutaran perdananya pada Rabu (7/6/2017) malam. Awalnya, Wonder Woman direncanakan tayang di dua bioskop Tunisia pada Kamis (8/6/2017).
Advertisement
Baca Juga
Pelarangan untuk penayangan dilakukan menyusul tuntutan hukum yang diajukan oleh Asosiasi Pengacara Muda Tunisia, Senin (5/6/2017) Mereka menyebut Gal Gadot yang kelahiran Israel itu merupakan seorang "juara Zionis".
Menurut laporan pihak lokal, Gedung Pengadilan Tunisia memutuskan untuk menghentikan peluncuran Wonder Woman di bioskop sambil memeriksa gugatan tersebut.
Film ini kemudian dihapus dari situs pemesanan tiket setempat yang melayani seluruh bioskop di Tunisia. Sementara itu, halaman Facebook berisi pengumuman jelang premiere juga diperbarui dengan tag bertuliskan "suspendu" (suspended atau ditangguhkan).
Wonder Woman resmi dilarang di Libanon sejak 31 Mei 2017. Alasan yang dikemukakan oleh Libanon sama seperti di Tunisia: Gal Gadot secara terbuka pernah mendukung aksi militer Israel selama perang di Gaza pada 2014 lalu. Asosiasi Pengacara Muda Tunisia sendiri mengatakan bahwa Gadot sempat bargabung dengan militer Israel.
Sementara di Algeria, Wonder Woman ditarik dalam sebuah festival yang seharusnya tayang pada Minggu (4/5/2017) sembari mengisi bulan suci Ramadan. Sayangnya, tak jelas apa latar belakang pelarangannya. Sebuah petisi di Algeria bahkan telah dibuat untuk memboikot film ini.
Namun kabar baiknya, Wonder Woman tetap akan tiba di bioskop-bioskop Afrika maupun Timur Tengah lain seperti Maroko, Mesir, dan Uni Emirat Arab.